Eksportir Siap Beli Gambir Sumbar dengan Harga Mahal, Asal Tak Dicampur Tanah 

Eksportir Siap Beli Gambir Sumbar dengan Harga Mahal, Asal Tak Dicampur Tanah 

Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dalam pertemuan dengan eksportir dan petani gambir. [Foto: Diskominfotik Sumbar]

Padang, Padangkita.com - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah dalam waktu dekat akan menyiapkan rancangan peraturan daerah (Ranperda) soal komoditi gambir.

Salah satu poin penting dengan adanya regulasi tersebut nantinya adalah, adanya standardisasi harga gambir, sehingga bisa memberikan kepastian dan kestabilan harga komoditi unggulan Sumbar itu.

Demikian diungkapkan Gubernur Mahyeldi saat memberikan arahan dalam pertemuan antara eksportir gambir asal India dengan asosiasi dan kelompok tani gambir Sumbar, di Gubernuran Sumbar, Senin (14/2/2022) malam.

Menurut Buya Mahyeldi, kata kunci untuk menjawab persoalan gambir adalah menjaga kualitas. Caranya, melalui peran aktif pemerintah lewat Dinas Pertanian secara intensif melakukan pembinaan dan evaluasi berbagai kekurangan.

"Kuncinya adalah kualitas yang harus diperbaiki. Selama ini Dinas kurang perhatian. Perlu pembinaan pada para petani sekaligus evaluasi, mungkin peralatannya, mungkin pengetahuannya. Insya Allah kita akan siapkan Ranperda-nya nanti untuk menjadi dasar pengaturan gambir, termasuk penetapan harga dasar," kata Gubernur Mahyeldi.

Buya Mahyeldi menambahkan, petani dan pengusaha saling membutuhkan. Hubungan saling menguntungkan harus menjadi dasar. Karena itu gubernur mengapresiasi pertemuan tersebut.

"Petani dan pengusaha sudah mau datang, duduk bersama seperti ini sudah merupakan wujud niat baik. Mari kita bangun semangat kebersamaan, semoga para petani kedepan lebih terorganisir dan hubungan dengan pengusaha juga semakin lebih baik," tambah Mahyeldi.

Dalam pertemuan itu, salah seorang perwakilan eksportir gambir asal India, Rajes, menyebut siap membeli gambir produksi masyarakat dengan harga tinggi, asal produknya bagus dan berkualitas.

"Soal harga harus dikontrol pemerintah daerah, sebab di dunia hanya ada di Sumbar. Kita siap beli harga mahal, tapi kualitas harus dijaga sebab banyak gambir yang dicampur tanah atau pupuk," kata Rajes.

Baca juga: Sumbar Pengekspor Gambir Terbesar di Indonesia, Tapi Petaninya Masih Miskin

Informasi itu diamini Ketua Kadin Sumbar, Ramal Saleh. Sebagai orang yang pernah berbisnis gambir, menurut Ramal, saat ini memang diperlukan pengolahan sedemikian rupa supaya standar kualitas ekspornya bisa terjaga, seperti halnya komoditi karet, sehingga harga jelas dan tidak fluktuatif. [*/pkt]

Baca Juga

Serahkan Bantuan, Mendagri Tito Karnavian Nilai Pemprov Sumbar Responsif Tangani Bencana
Serahkan Bantuan, Mendagri Tito Karnavian Nilai Pemprov Sumbar Responsif Tangani Bencana
Gubernur Mahyeldi dan Wagub Vasko Sambut Kedatangan Presiden Prabowo di BIM
Gubernur Mahyeldi dan Wagub Vasko Sambut Kedatangan Presiden Prabowo di BIM
Dana TKD Sumbar 2026 Batal Dipotong Rp2,6 T, Gubernur Mahyeldi Apresiasi Presiden - Menkeu
Dana TKD Sumbar 2026 Batal Dipotong Rp2,6 T, Gubernur Mahyeldi Apresiasi Presiden - Menkeu
Hari Jadi Kota Solok ke-55, Gubernur Mahyeldi: Momentum Evaluasi Memperkuat Kesiapsiagaan
Hari Jadi Kota Solok ke-55, Gubernur Mahyeldi: Momentum Evaluasi Memperkuat Kesiapsiagaan
Mensesneg: Pakai Tanah Negara-BUMN untuk Relokasi Warga Terdampak Bencana di Sumbar
Mensesneg: Pakai Tanah Negara-BUMN untuk Relokasi Warga Terdampak Bencana di Sumbar
Aspirasi Korban Bencana di Limapuluh Kota: Perbaikan Akses Jalan dan Normalisasi Lahan
Aspirasi Korban Bencana di Limapuluh Kota: Perbaikan Akses Jalan dan Normalisasi Lahan