Padang, Padangkita.com - Pakar ekonomi dari Universitas Andalas, Efa Yonnedi, memperkirakan ekonomi Sumatra Barat (Sumbar) akan mengalami perbaikan pada triwulan empat 2020 dan berlanjut pada 2021.
Hal tersebut dipicu naiknya aktivitas ekonomi nasional yang berdampak pada aktivitas ekonomi Sumbar, disebabkan oleh perbaikan ekonomi global yang ditandai meningkatnya volume perdagangan dunia dan kenaikan harga komoditas.
Kata Efa, berdasarkan hasil riset Fakultas Ekonomi Unand, diperkirakan Sumbar akan mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 0,5 persen pada triwulan empat 2020.
"Jadi, sudah positif, ya," ujarnya saat konferensi pers Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sumbar, Senin (7/12/2020).
Dia menuturkan perbaikan ekonomi Sumbar akan berlanjut pada tahun selanjutnya. Secara berturut-turut, ekonomi Sumbar diproyeksikan mengalami pertumbuhan 1,2 persen, 2 persen, 2,6 persen, dan 3,2 persen pada triwulan pertama, triwulan kedua, triwulan ketiga, dan triwulan keempat 2021.
Data tersebut diperoleh dari hasil perhitungan dengan metode trigonometrix, Box-Cox, ARMA, dan trend seasonal, menggunakan data pertumbuhan ekonomi triwulan Sumbar mulai kuartal pertama 2019 kuartal tiga 2020.
Menurut Efa, perbaikan ekonomi Sumbar pada 2021 dikarenakan peningkatan konsumsi rumah tangga. Naiknya konsumsi masyarakat disebabkan oleh kembali membaiknya daya beli masyarakat seiring dengan kembalinya aktivitas ekonomi.
Faktor lainnya terjadi perbaikan kinerja ekspor. Jelasnya, peningkatan volume perdagangan dunia dan naiknya harga komoditas dunia akan memacu kembali pertumbuhan ekspor Sumbar.
"Selain itu, penyebab lainnya, kebijakan new normal yang mendorong kembali bangkitnya sektor pariwisata yang ditandai dengan meningkatnya aktivitas pada lapangan usaha penyedia jasa penginapan, makan dan minum serta transportasi," jelasnya.
Baca Juga: Jelang Pilkada, Harga Cabai Merah dan Cabai Rawit Melonjak di Padang
Ditambahkan Efa, perbaikan ekonomi tersebut akan terjadi bila kasus Covid-19 di Sumbar dan Tanah Air berhasil dilandaikan. Efa optimis dengan hak tersebut karena pemerintah sedang menggiatkan vaksinasi.
Sebagaimana diketahui, perekonomian Sumbar mengalami perlambatan akibat pandemi Covid-19 seiring melambatnya perekenomian global dan nasional. [abe]