Jakarta, Padangkita.com - Angka kelahiran di Indonesia diperkirakan akan meningkat akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan hal tersebut bisa saja disebabkan efek dari Work From Home (WFH) selama pandemi Covid-19.
Dilansir dari Suara, potensi peningkatan angka kelahiran di Indonesia menjadi sorotan media-media asing. Rusia Today menyebut ada sekitar 400ribu kehamilan tidak direncanakan yang terjadi di Indonesia sejak pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) beberapa waktu lalu.
Dalam artikel tersebut, dituliskan BKKBN menyebut aturan PSBB yang terapkan oleh pemerintah membuat masyarakat Indonesia untuk mendapatkan alat kontrasepsi terutama di klinik dan rumah sakit.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan BKKBN memprediksi akan ada 420ribu bayi yang lahir tahun depan. Hal tersebut menurutnya mempersulit usaha pemerintah untuk menekan angka kelahiran dan mengurangi angka kematian pada ibu hamil.
Baca juga: Masjid Ditutup Sedangkan Pasar dan Bandara Tetap Buka, Ini Alasan Mahfud MD
Hasto meminta masyarakat tetap menggunakan alat kontrasepsi dan menunda kehamilan untuk sementara hingga kondisi benar-benar normal.
"Jika Anda berencana untuk hamil, sekarang bukan waktu yang tepat dan tolong jangan hentikan kontrasepsi Anda," kata Wardoyo dilansir dari Suara, Rabu (20/5/2020)
Sebelumnya juga Hasto pernah menyatakan jumlah pengguna alat kontrasepsi menurun sekitar 40 persen. Menurutnya, jika dibiarkan, kondisi tersebut akan membuat angka kehamilan melonjak.
Dia mencontohkan, jika pasangan suami istri sedang dalam usia subur, dalam seminggu dua sampai tiga kali melakukan hubungan badan dan tidak menggunakan alat kontrasepsi maka potensi kehamilannya cukup tinggi.
Dia menyebutkan, dalam satu tahun, sekitar 4,8 juta orang melahirkan. Sementara pasangan usia subur di tanah air saat ini sekitar 28 juta pasangan.
Jika selama pandemi Covid-19 ada 2,8 juta pasangan yang tidak menggunakan alat kontrasepsi, tiap bulan akan ada terjadi 400.000 kehamilan. Dalam dua sampai tiga bulan, angkanya bisa mencapai 800.000 kehamilan. [*/abe]