Duta DPD 2025: Cara DPD RI Dekatkan Gen-Z dengan Politik dan Pembangunan Daerah

Duta DPD 2025: Cara DPD RI Dekatkan Gen-Z dengan Politik dan Pembangunan Daerah

Program Pemilihan Duta DPD RI 2025 merupakan inisiatif strategis untuk menjaring putra-putri terbaik daerah yang mampu menjadi jembatan antara lembaga negara dan masyarakat di tingkat akar rumput. [Foto: Dok. DPD RI]

Jakarta, Padangkita.com — Program Pemilihan Duta DPD RI 2025 merupakan inisiatif strategis untuk menjaring putra-putri terbaik daerah yang mampu menjadi jembatan antara lembaga negara dan masyarakat di tingkat akar rumput.

Program ini menjadi bagian dari komitmen DPD RI untuk memperkuat peran daerah dalam pembangunan nasional dan meningkatkan partisipasi generasi muda dalam kehidupan demokrasi.

“Melalui para duta ini, kami ingin menghadirkan wajah baru DPD yang lebih dekat dengan rakyat, terutama generasi muda. Mereka akan menjadi agen literasi konstitusi dan penyambung suara daerah dari lapisan paling bawah,” ujar Ketua DPD RI Sultan Baktiar Najamudin di Jakarta, Jumat (31/10/2025).

Sultan menjelaskan, kehadiran Duta DPD RI merupakan langkah inovatif untuk memperluas jangkauan lembaga dalam menangkap aspirasi masyarakat secara langsung. Ia menegaskan, generasi muda, khususnya generasi Z (Gen Z), kini menjadi kekuatan strategis dalam pembangunan bangsa. Mereka tidak hanya aktif di ruang digital, tetapi juga memiliki kepedulian tinggi terhadap isu sosial, politik, dan ekonomi.

“DPD melihat potensi besar anak muda untuk berperan sebagai katalis perubahan. Karena itu, kita ingin menggerakkan mereka agar tidak hanya jadi objek pembangunan, tetapi juga subjek yang berkontribusi nyata,” tambahnya.

Program Duta DPD RI, lanjut Sultan, diharapkan dapat membantu kantor DPD RI di ibu kota provinsi dalam menjalankan fungsi pelayanan aspirasi masyarakat di daerah. Para duta akan berkolaborasi langsung dengan anggota DPD RI dan kepala kantor DPD di masing-masing provinsi untuk menyosialisasikan peran dan fungsi lembaga, sekaligus menampung aspirasi generasi muda di berbagai komunitas.

“Duta DPD akan berperan aktif di daerah, turun ke masyarakat, mengikuti forum-forum komunitas, hingga menjadi role model kepemimpinan muda. Mereka inilah yang akan membantu memastikan suara rakyat benar-benar sampai ke Senayan,” jelas Sultan.

Adapun pemilihan Duta DPD RI 2025 dibuka untuk warga negara Indonesia berusia 18 hingga 24 tahun, dengan latar belakang pendidikan minimal SMA/sederajat, berpenampilan menarik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki wawasan kebangsaan dan kemampuan komunikasi publik yang baik.

Peserta diwajibkan membuat video pendek berdurasi dua menit tentang DPD RI dan ciri khas daerah masing-masing, yang diunggah ke akun Instagram mereka dengan menandai akun resmi DPD RI dan pimpinan lembaga.

Proses seleksi berlangsung mulai dari tingkat provinsi hingga nasional. Pendaftaran dibuka 27–31 Agustus 2025, diikuti dengan seleksi administrasi dan wawancara di kantor DPD RI provinsi masing-masing pada awal September.

Tiga pasang calon terbaik dari tiap provinsi akan diseleksi kembali secara daring, sebelum ditetapkan satu pasang finalis yang mewakili provinsinya ke tahap karantina nasional di Jakarta.

Para finalis akan mengikuti karantina dan grand final di Jakarta pada 1–3 November 2025, dengan berbagai sesi pembekalan seperti wawasan kebangsaan, kepemimpinan muda, public speaking, etika, serta table manner. Acara puncak digelar di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Jakarta, 3 November, dengan menghadirkan 38 pasang finalis dari seluruh provinsi di Indonesia.

Dewan juri terdiri dari Pimpinan DPD RI, akademisi, publik figur, Kementerian Pariwisata, ahli psikologi, dan ahli bahasa. Pada malam grand final, akan dipilih Juara 1 hingga 3, serta kategori khusus seperti Duta Favorit, Duta Intelegensi, Duta Persahabatan, dan Busana Terbaik.

Berikut Daftar Finalis Duta DPD RI 2025:

  1. Aceh: Muharram Anbiya; Irhamni Malika
  2. Sumatera Utara: Muhammad Akmal Nasution; Feby Inge Dwiyanti
  3. Sumatera Barat: Ahmad Zakri; Sutri Yani
  4. Riau: Deri Wanhar Saputra; Friskhia Hani
  5. Jambi: M. Dicky Prayama; Najwa Zafirah Dewi Riwanti
  6. Sumatera Selatan: Muhammad Wahyu Hidayat; Abel Jennyska Laurencia
  7. Bengkulu: Mohammed Virgil Afghani; Sopia Agnesta
  8. Kepulauan Bangka Belitung: Faris Adil; Decia Rahmadini Prawira
  9. Kepulauan Riau: Joan Young; Risma Dwi Salwa Lestari
  10. Lampung: Wahyuda Pratama; Yolanda Sabrina Putri
  11. Daerah Khusus Jakarta: Jagad Febrian Putra; Alya Mukhbita
  12. Jawa Barat: Febby Cipta; Sifa Salma Sriyani
  13. Jawa Tengah: Rangga Satria Putra Pratama; Della Rista Setiawan Putri
  14. Daerah Istimewa Yogyakarta: Fajar Ilham Maulana; Fada Devinza Rigita Maharani
  15. Jawa Timur: Ahmad Farezi; Nuroniyyah
  16. Banten: Wendi Juwendi; Harum Fatimah
  17. Bali: I Made Sila Arta Putra; Maria Febi Vivian Winanda Rambu
  18. Nusa Tenggara Barat: Roni Hidayat' Ni Komang Ayu Wulan Sari
  19. Nusa Tenggara Timur: Krisna Kennedy Morits Pascal Adu; Gresia Yuliana Umbu Pati
  20. Kalimantan Barat: Seprianda Risky; Aura Nafiisah
  21. Kalimantan Tengah: Hefi; Friska Friscilla
  22. Kalimantan Selatan: Muhammad Abiyyu Hafizh; Danisya Nayla Azahra
  23. Kalimantan Timur: Muhammad Fikri Assalam; Novalin Delvia Sari
  24. Kalimantan Utara: Ahmad Awaludin; Dewi Dwi Zulastri
  25. Sulawesi Selatan: Arsal Andika; Khaila Thahirah
  26. Sulawesi Tengah: Moch. Arzan Anugrah; Jihan Al-Amri
  27. Sulawesi Barat: Muh. Fadel Miftahuddin; Andi Nurya Az Zahra
  28. Gorontalo: Muhammad Fauzan Tomu; Aura Felita
  29. Sulawesi Utara: Marcello Sergio Lontokan; Flavia Meraviglia Agusta
  30. Sulawesi Tenggara: Arwan Pelangi; Alma Fisabillah
  31. Maluku: Harun Souwakil; Keisya Multi Pieritsz
  32. Maluku Utara: Irfan Atha Rabal; Nursellah Hi Abdullah
  33. Papua: Roni Towoly; Patrichia Angelica Bemey
  34. Papua Barat: Nemesio Bizar Bubun Pegan; Nesty Stella Isir
  35. Papua Tengah: Obaja Gobai; Sara Agapa
  36. Papua Pegunungan: Luis Mandala Mabel; Savira Margaretha Kosay
  37. Papua Barat Daya: Samuel Jouan Gelora Hutabarat; Melani Tebuot Bame
  38. Papua Selatan: Petrus Leonardo Amotey; Wilhelmina Gereworot Kuruwop

Baca juga: Wakil Ketua DPD RI GKR Hemas: Perjuangan DPD RI Adalah Jalan Panjang Menjaga Keadilan Daerah

“Pemilihan Duta DPD RI bukan sekadar ajang seremonial, tetapi investasi jangka panjang dalam membangun generasi muda yang memahami konstitusi dan memiliki jiwa kepemimpinan. Mereka akan menjadi garda depan DPD RI dalam menjembatani aspirasi rakyat dari akar rumput hingga ke pusat kebijakan,” pungkas Sultan. [*/rjl]

Baca Juga

'Dari Keterbatasan jadi Kekuatan': Pegawai DPD RI Belajar Semangat dari Pejuang Kelompok Rentan
'Dari Keterbatasan jadi Kekuatan': Pegawai DPD RI Belajar Semangat dari Pejuang Kelompok Rentan
Wakil Ketua DPD RI GKR Hemas: Perjuangan DPD RI Adalah Jalan Panjang Menjaga Keadilan Daerah
Wakil Ketua DPD RI GKR Hemas: Perjuangan DPD RI Adalah Jalan Panjang Menjaga Keadilan Daerah
Jadi 'Keynote Speaker' Tanwir IMM, Ketua DPD RI Sultan B Najamudin Dorong 'Green Democracy'
Jadi 'Keynote Speaker' Tanwir IMM, Ketua DPD RI Sultan B Najamudin Dorong 'Green Democracy'
DPD RI Minta Pemerintah Perketat Pengawasan MBG dan Jangan Asal Pangkas Anggaran Daerah
DPD RI Minta Pemerintah Perketat Pengawasan MBG dan Jangan Asal Pangkas Anggaran Daerah
DPD RI Gelar Pameran Foto dan Video: Rayakan Kreativitas Pemuda - Semangat Sumpah Pemuda
DPD RI Gelar Pameran Foto dan Video: Rayakan Kreativitas Pemuda - Semangat Sumpah Pemuda
DPD Award 2025 Angkat Kiprah Tokoh Daerah ke Panggung Nasional
DPD Award 2025 Angkat Kiprah Tokoh Daerah ke Panggung Nasional