Padang, Padangkita.com – Impian masyarakat Sumatera Barat untuk memiliki jalur yang lebih aman dan lancar di kawasan rawan kecelakaan Sitinjau Lauik mulai terwujud. Groundbreaking pembangunan Flyover Panorama I (Sitinjau Lauik I), proyek strategis nasional senilai Rp 2,793 triliun, resmi dilaksanakan pada Sabtu (3/5/2025).
Proyek yang dilaksanakan PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (HPSL) dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) ini secara tegas memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri, dengan menunjuk PT Semen Padang sebagai pemasok utama material konstruksi, khususnya beton mutu tinggi.
Direktur HPSL, Michael AP Rumenser, menegaskan komitmen tersebut usai seremoni groundbreaking di kawasan Panorama I.
"Seluruh produk dan jasa yang digunakan berasal dari dalam negeri. Karena volume beton dalam proyek ini cukup besar, kami memilih Semen Padang sebagai pemasok utama, mengingat kualitas dan lokasinya yang strategis," ujar Michael.
Menurut Michael, pemilihan Semen Padang tidak hanya didasarkan pada faktor kedekatan geografis, tetapi juga karena perusahaan tersebut telah memenuhi standar internasional.
Meski demikian, aspek mutu tetap menjadi tolok ukur utama. "Beton yang digunakan akan diuji terlebih dahulu untuk memastikan kualitasnya sesuai dengan target proyek. Harapan kami, Semen Padang dapat memenuhi standar tinggi yang dibutuhkan," jelasnya.
HPSL sendiri merupakan Badan Usaha Pelaksana (BUP) yang dibentuk oleh konsorsium BUMN, yakni PT Hutama Karya (55%) dan PT Hutama Karya Infrastruktur (45%).
Proyek Flyover Panorama Sitinjau Lauik tahap I ini akan dibangun sepanjang 2,77 km dan diharapkan meningkatkan konektivitas serta keselamatan transportasi di Sumatera Barat.
Secara terpisah, Direktur Utama PT Semen Padang, Indrieffouny Indra, menyatakan kesiapan penuh perusahaannya untuk mendukung proyek vital ini. Ia menyebut, PT Semen Padang yang telah berpengalaman lebih dari satu abad siap dari sisi kualitas maupun suplai material.
"Sebagai bagian dari SIG yang merupakan produsen semen terbesar di nasional, kami siap berkontribusi optimal untuk proyek ini. Jarak lokasi kami hanya sekitar tiga kilometer dari titik pembangunan flyover, sehingga memudahkan distribusi," kata Indrieffouny.
Didukung Pusat, Utamakan Keselamatan
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dody Hanggodo atas dukungannya terhadap pembangunan flyover yang telah lama diidamkan masyarakat Sumbar.
"Pembangunan ini merupakan impian lama masyarakat Sumbar. Alhamdulillah, hari ini dimulai groundbreaking oleh Pak Menteri," ujar Mahyeldi.
Sementara itu, Menteri PUPR Dody Hanggodo menekankan pentingnya aspek keselamatan dan ketahanan gempa dalam pembangunan infrastruktur di kawasan Sitinjau Lauik yang dikenal rawan kecelakaan dan berada di wilayah seismik aktif.
"Seluruh jembatan yang dibangun dalam proyek ini harus memiliki sertifikasi tahan gempa. Flyover ini dibangun dengan anggaran Rp 2,793 triliun melalui skema KPBU," jelas Dody.
Ia juga meminta dukungan penuh dari pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait, khususnya dalam percepatan pembebasan lahan dan perizinan kawasan hutan agar proyek berjalan lancar dan progresnya nyata terlihat oleh masyarakat.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, yang turut hadir dalam acara groundbreaking, menyampaikan apresiasi atas dimulainya pembangunan flyover yang telah lama dinantikan.
"Alhamdulillah, Flyover Sitinjau Lauik yang sangat diharapkan sejak masa Gubernur Irwan Prayitno lalu, kini dapat disetujui oleh Presiden Prabowo Subianto dan resmi dimulai pembangunannya hari ini.
Flyover tahap I sepanjang 2,77 km dengan anggaran Rp 2,8 triliun diharapkan rampung pada 2027, dan akan dilanjutkan dengan tahap II senilai Rp 3 triliun yang ditargetkan selesai pada 2029," kata Andre.
Ia menambahkan, keberadaan flyover ini tidak hanya meningkatkan keselamatan kendaraan di jalur rawan tersebut, tetapi juga akan mempercepat arus logistik masuk dan keluar Sumatera Barat.
Flyover Panorama Sitinjau Lauik merupakan proyek strategis nasional yang akan menghubungkan Kota Padang dengan Kabupaten Solok.
Baca Juga: 'Groundbreaking' Flyover Sitinjau Lauik, Fadly Amran: Sangat Berdampak ke Ekonomi Padang
Selain Menteri PUPR dan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, seremoni groundbreaking ini juga dihadiri Anggota Komisi V DPR RI Zigo Rolanda, Gubernur Mahyeldi, Wali Kota Padang Fadly Amran, Bupati Solok Jon Firman Pandu, serta jajaran Forkopimda dan pimpinan PT Semen Padang. [*/hdp]