Padangkita.com - Melihat semaraknya literasi di Sumatra Barat, Penerbit Buku Rumahkayu deklarasikan berdirinya Literatur Indonesia (LINI), Kamis ( 23/11/2017) di Padang. LINI merupakan sebuah gerakan bagi para pegiat literasi di Sumatera Barat. LINI juga dianggap sebagai ruang bagi kebudayaan, kesenian dan indutri kreatif.
Pemilik Rumahkayu, Alizar Tanjung mengatakan LINI merupakan sebuah gerakan bagi para pegiat literasi di Sumatera Barat. Dijadwalkan akan ada kegiatan yang diselenggarakan di tiap bulannya. Digelaran perdananya ini, LINI mengangkat diskusi bertema 'Bicara Soal Penulisan dan Penerbit Alternatif', menghadirkan Aldo Zirsof dari Goodreads Indonesia.
"Literatur Indonesia yang kita sebut dengan LINI akan diadakan setiap bulan, berarti dalam setahun kita akan punya duabelas event. Ini bekal untuk mengangkat sebuah event festival," katanya.
Alizar menambahkan, literasi yang berhubungan dengan kesusastraan juga menjadi prioritas, LINI bisa dimanfaatkan untuk membahas dunia kepenulisan, peluncuran buku, bedah buku, dan pendistribusian. Ini juga terbuka bagi buku yang bukan terbitan Rumahkayu.
Menurutnya, program LINI akan dipersiapkan untuk jangka panjang. Dikonsep secara sederhana, konsisten, dan profesional. Sedangkan masterplan masih dalam penyusunan. Kemungkinannya, event bulanan LINI akan diatur pada hari tertentu atau tanggal tertentu di setiap bulannya. LINI adalah salah satu cara untuk mendukung para industri alternatif.
Acara ini dihadiri oleh 60 orang pegiat seni dari berbagai komunitas kepenulisan dan seni di Sumatra Barat. Sebelum narasumber mempresentasikan materi, Lismomon Nata Sultan Kayo, Muhammad David, Vina, Denni Meilizon dan Muhammad Fadhli, tampil baca puisi.
Industri alternatifnya selain kesusastraan, juga sinema art, tari, pantomim, musik, kriya, fotografi, desain ruang, dan lainnya. Semoga ke depannya, LINI bisa menjadi pusat referensi kebudayaan dan kesenian bagi industri kreatif," kata Alizar, Inisiator berdirinya LINI.
"Pada event bulanan LINI, kita juga membuka bazar buku, bagi yang ingin ikut memasarkan bukunya dapat menjalin kerjasama dengan Lini Buku. Selain lewat bazar, Lini Buku juga melakukan pemasaran secara toko online dan toko offline," katanya.
Seperti yang juga dikatakan oleh Alizar, "Event malam ini juga sekalian menjadi moment pendeklarasian eksistensi LINI. Secara informal, mulai hari ini aktivitas LINI mulai berjalan. Harapannya, ini akan berjalan secara konsisten.
Sementara itu, pada saat menyampaikan materinya, Aldo Zirsov memotivasi para peserta, berawal dari gemar membaca, diteruskan dengan mendirikan penerbit alternatif. Buku yang dilahirkan oleh para penulis itu adalah produk komersil, dan Sumatra Barat pegang sejarah kejayaan Penerbit di Indonesia yang pernah mendunia.
Sebelum ditutup, acara diisi dengan tanya jawab tentang dunia kepenulisan dan penerbitan.