Padangkita.com - Tahun baru 2021 di Indonesia diawali dengan berbagai kabar duka hingga bencana alam. Sejumlah peristiwa duka terjadi di tengah perjuangan melawan virus Corona atau Covid-19 yang makin hari juga makin mengkhawatirkan.
Sriwijaya Air SJ 182 Dilaporkan Jatuh
Rentetan peristiwa duka di awal tahun dimulai dari kabar jatuhnya pesawat Sriwijaya air SJ-182 pada tanggal 9 Januari 2021 lalu. Pesawat rute Jakarta-Pontianak yang mengangkut 62 penumpang itu dilaporkan jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.
Per Jumat (15/1/2021), tim SAR melaporkan sudah menemukan sebanyak 239 kantong jenazah untuk dilakukan proses evakuasi. Selain itu, tim SAR juga telah mengumpulkan 40 kantong berisi serpihan kecil pesawat dan 33 potongan besar badan pesawat.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi total 17 jenazah penumpang pesawat Sriwjiaya air itu.
Mereka yang telah berhasil diidentifikasi Okky Bisma, Fadly Satrianto, Khasanah, Asy Hasbul Yamin, Indah Halimah Putri, Agus Minarni, Mia Tresetyani, Ricko, Ihsan Adhlan, Supianto, Pipit Piyono, dan Yohanes Suherdi.
Kemudian, 5 orang terbaru yang diidentifikasi adalah Toni Ismail, Dinda Amelia, Isti Yudha, Putri Wahyuni, dan Rahmawati.
Flight Data Recorder (FDR) dari kotak hitam pesawat, juga telah ditemukan dan dievakuasi pada Selasa (12/1/2021). Namun, Cockpit Voice Record (CVR) dari kotak hitam pesawat belum ditemukan.
Jumat (15/1) kemarin merupakan hari terakhir operasi pencarian, namun Basarnas akhirnya memperpanjang pencarian dan evakuasi selama 3 hari dari operasi.
Longsor Sumedang
Di hari yang sama, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat juga diterjang longsor sekitar pukul 16.45 WIB dan longsor susulan sekitar pukul 19.30 WIB.
Tim SAR gabungan melaporkan secara total ditemukan 25 korban meninggal dalam bencana itu dan 15 orang masih dalam pencarian hingga hari ini.
Kemudian, sebanyak 3 orang mengalami luka berat. Kemudian, 22 orang luka ringan
Banjir Kalimantan Selatan
Bencana lainnya menerjang Kalimantan Selata (Kalsel), banjir mencapai ketinggian 3 meter terjadi di berbagai daerah di provinsi itu akibat curah hujan yang tinggi sejak Rabu (12/1/2021)
Banjir parah awal tahun ini di Kalimantan Selatan disebut kali pertama terjadi.
Sejumlah daerah di Kalsel juga dinaikkan status dari siaga ke tanggap darurat. Pasalnya, hingga hari ini Sabtu (16/1/2021) banjir belum kunjung surut.
Kepala Basarnas Marsma TNI Bagus Puruhito melaporkan 2.600 warga terdampak banjir yang mengungsi. Selain itu, hingga saat ini masih ada sekitar 200 rumah terendam banjir.
Hasil pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Kalsel masih berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siaga di masa musim penghujan yang akan terjadi hingga Februari 2021.
Gempa Sulewasi Barat
Bencana berlanjut, gempa bumi cukup kuat mengguncang Majene, Sulbar. Gempa terjadi lebih dari satu kali dalam dua hari berturut-turut.
Gempa kuat pertama kali terjadi pada Kamis 14 Januari 2021 pada pukul 13.35 WIB dengan kekuatan magnitudo 5,9. Setelahnya terjadi dua gempa susulan dengan magnitudo lebih kecil.
Kemudian, Jumat (15/1/2020) dini hari, Majene kembali diguncang gempa dengan magnitudo 6,2 yang berpusat di 2,98 LS, 118,94 BT atau 6 kilometer Timur Laut Majene.
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene, gempa kuat dirasakan selama 5 hingga 7 detik. Saat kejadian, warga panik dan berhamburan keluar rumah.
Hingga Sabtu dini hari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Raditya Jati melaporkan jumlah korban yang meninggal akibat gempa magnitudo 6,2 di Majene, Sulawesi Barat bertambah menjadi 42 orang.
Rinciannya, 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 8 orang di Kabupaten Majene.
Sementara itu, sebanyak 826 orang di Majene-Mamuju mengalami luka ringan hingga berat. Ia menjelaskan sebanyak 189 orang di Kabupaten Mamuju mengalami luka berat dan dirawat pascagempa.
“Sedangkan di Kabupaten Majene, sekitar 637 orang mengalami luka ringan dan mendapatkan penanganan rawat jalan serta kurang lebih 15.000 orang mengungsi di 10 titik pengungsian,” jelas Raditya dalam keterangan yang diterima Padangkita.com, Sabtu (16/1/2021).
Lalu, BNPB mencatat gempa juga mengakibatkan kerusakan sejumlah fasilitas umum seperti di Rumah Sakit Mitra Manakarra, RSUD Kabupaten Mamuju, serta Pelabuhan Mamuju dan Jembatan Kuning yang berlokasi di Takandeang, Tapalang Mamuju.
Rekor Baru Kasus Covid-19
Selain kabar jatuhnya pesawat Sriwijaya air dan bencana alam lainnya yang jadi rentetan duka di awal tahun. Bencana non-alam, yaitu pandemi Covid-19 juga kian mengkhawatirkan.
Dalam sepekan, selama tiga hari berturu-turut penambahan kasus Covid-19 di Indonesia selalu mencetak rekor baru.
Kemarin, Jumat (16/1/2021), Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan sebanyak 12.818 kasus baru di seluruh Indonesia. Ini menjadi rekor baru penambahan kasus harian Covid-19.
Padahal hari sebelumnya rekor baru tercipta dengan penambahan sebanyak 11.557 kasus baru. Dua hari sebelumnya penambahan kasus baru juga pecah rekor dengan 11.278 kasus.
Peningkatan kasus yang signifikan di Indonesia terjadi sejak libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), setiap harinya kasus baru terus mencetak rekor baru hingga hari ini.
Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia saat ini tercatat menjadi 882.418 kasus. Jumlah tersebut merupakan akumulasi sejak kasus Covid-19 pertama kali diumumkan Presiden Jokowi pada 2 Maret 2020 lalu hingga hari ini. [try]