Padang, Padangkita.com - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Padang menyelidiki dugaan penipuan dengan modus meminta uang menggunakan kop surat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumatra Barat (Sumbar) yang bertanda tangan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah.
Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Rico Fernanda mengatakan, pihaknya telah memeriksa lima orang terduga pelaku terkait kasus ini, Jumat (13/8/2021) lalu.
Dari hasil pemeriksaan, kata Rico, para terduga pelaku itu memiliki sebuah CV (commanditaire venootschap) atau perseroan komanditer. Mereka mengaku meminta dana kepada sejumlah orang untuk membuat majalah tentang Sumbar.
Para terduga pelaku, lanjut Rico, sudah mendatangi puluhan perusahaan dan kampus di Kota Padang untuk meminta sejumlah uang. Namun, mereka meminta uang tanpa ada patokan alias terserah pihak yang diminati sumbangan.
Dalam aksinya, pihak yang didatangi ada yang memberi uang hingga puluhan juta. Sejauh ini, kata Rico, total uang yang telah dikumpulkan mencapai Rp170 juta.
“Uang ini masuk ke rekening pribadi, bukan ke rekening Bappeda sesuai dengan kop surat, ini yang aneh, kok bisa seperti itu, dia kan bukan orang Bappeda,” tutur Rico.
Ia menyebutkan, saat ini masih menunggu konfirmasi dari pihak Bappeda terkait kop surat tersebut maupun pihak Pemerintah Provinsi terkait tanda tangan Gubernur Sumbar.
“Kemarin kami sudah mencoba minta keterangan kepada pihak Bappeda, tapi belum ada tanggapan, katanya ada rapat, dalam waktu dekat akan kami mintai lagi klarifikasinya,” terang Rico.
Rico menambahkan, para terduga pelaku tidak dilakukan penahanan badan. “Kemarin setelah diperiksa, mereka kami pulangkan,” ucapnya.
Kata Rico, setelah pihaknya mendapatkan jawaban terkait keabsahan surat tersebut baru pihaknya akan mengambil tindakan.
Baca juga: Polresta Padang Ungkap Kasus Prostitusi Online Sesama Jenis, Berawal dari Cekcok 2 Pria
“Sekarang masih kami selidiki, kalau sudah jelas apakah surat itu palsu maka akan kami tindak, tapi kalau asli tentu kami pertanyakan lagi, kok bisa warga sipil menggunakan surat itu untuk minta sumbangan,” ujarnya. [mfz/pkt]