Sarilamak, Padangkita.com – Peningkatan kasus Covid-19 di Limapuluh Kota, telah mengganggu pelayanan kesehatan. Setidaknya, Selasa (25/8/2020), dua Puskesmas yakni Puskesmas Situjuah dan Puskesmas Piladang ditutup sementara.
Selain itu, IGD RSUD Achmad Darwis Suliki, juga ditutup sementara waktu, karena petugasnya harus menjalani isolasi mandiri sampai hasil swab mereka diumumkan.
“Khusus untuk IGD RSUD Achmad Darwis telah di-swab sebanyak 26 orang petugas,” kata Fery Chofa, Kepala Dinas Kominfo selaku Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Limapuluh Kota, melalui keterangan tertulis Selasa (25/8/2020).
Sementara itu, hari ini, kasus Covid-19 di Limapuluh Kota kembali bertambah lima orang dan satu pasien meninggal dunia. Sebagaimana dirinci Fery, lima kasus baru ini adalah SRI, perempuan, 32 tahun, warga Jorong Piladang, Nagari Koto Tangah Batu Hampa, Kecamatan Akabiluru, bekerja sebagai PNS tenaga kesehatan Puskesmas Situjuah.
“Diduga dia terpapar dari pekerjaan, karena yang bersangkutan pernah kontak erat dengan kasus konfirmasi MY, warga Situjuah Banda Dalam,” ujar Fery.
Berikutnya, LD, perempuan, 34 tahun, warga Jorong Koto Baru, Nagari Situjuah Banda Dalam, PNS tenaga kesehatan Puskesmas Piladang, diduga terpapar dari pekerjaan.
Lalu, DE, perempuan, 34 tahun, warga Jorong Bio-bio, Nagari Solok Bio-bio, Kecamatan Harau, tetapi tinggal di Kompleks Perumahan Dinas Puskesmas Situjuah, guru honor, diketahui dari mood hasil screening di Puskesmas Situjuah.
Kemudian, laki-laki, 8 tahun, tinggal di Kompleks Perumahan Dinas Puskesmas Situjuah, pelajar, diketahui dari hasil screening Puskesmas Situjuah. Terakhir, FP, laki-laki, 29 tahun, warga Jakarta Barat, tetapi tinggal atau domisili di Muaro Paiti, Kecamatan Kapur IX, karyawan BUMN, diduga terpapar dari riwayat perjalanan.
Selain itu, kata Fery, pada Senin (24/8/2020) tercatat satu orang pasien terkonfirmasi positif meninggal dunia yakni YS, laki-laki, 47 tahun, warga Jorong Padang Parit Panjang, Nagari Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuh. Pasien ini sebelumnya bekerja sebagai petugas kebersihan lepas Kota Payakumbuh.
“Yang bersangkutan dirawat dan meninggal dunia di Rumah Sakit Achmad Mochtar Bukittinggi,” ujar Fery.
Namun, lanjut Fery, saat pemakaman yang bersangkutan terjadi insiden, pihak keluarga membuka peti jenazah dan kemudian memandikan jenazah kembali serta menguburkan jenazah tanpa protokol Covid-19. “Padahal proses pemulasaran/perawatan dan pemakaman jenazah seharusnya dilaksanakan sesuai dengan protokol Covid-19,” tegas Fery.
Akibat insiden tersebut, lanjut Fery, menimbulkan konsekuensi, mereka yang terlibat dalam proses pemulasaran dan pemakaman jenazah Covid-19 itu harus di-tracing dan di-swab untuk memutus mata rantai potensi penyebaran Covid-19.
Pada hari ini, kata Fery, Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Limapuluh Kota telah mengadakan rapat yang dipimpin oleh Kalaksa BPBD dan dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan, Polres Limapuluh Kota, Polresta Payakumbuh, Kodim 0306 Limapuluh Kota, Kadis Kominfo, serta Kasatpol PP.
Rapat ini mengevaluasi dan membahas perkembangan terkini Covid-19 di Kabupaten Limapuluh Kota dan rencana langkah-langkah tindakan preventif, persuasif, ataupun represif yang akan diambil dalam pelaksanaan pengendalian Covid-19.
Berdasarkan data terakhir, tercatat 28 kasus konfirmasi positif di Limapuluh Kota, 15 orang sudah dinyatakan sembuh, satu orang meninggal dunia, dan 12 orang masih menjalani perawatan atau isolasi. [gse/pkt]
