DPW PKS Sumbar Belum Bahas Pengganti Wali Kota Padang Mahyeldi, Ini Penjelasannya

Pantai Air Manis: Mahyeldi-Audy Joinaldi, Padang

Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah. [Foto: Humas Kota Padang]

Padang, Padangkita.com – Penghitungan suara Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur (Pilgub) Sumatra Barat (Sumbar) memang masih berlangsung. Namun pasangan calon atau paslon Mahyeldi Anhsarullah-Audy Joinaldy telah mengeklaim kemenangan, dan sejumlah calon juga telah mengucapkan selamat.

Sejalan dengan itu, soal siapa yang akan mengisi kekosongan Wakil Wali Kota Padang, pun mulai ramai dibicarakan. Jika memang Mahyeldi menang dan dilantik jadi Gubernur Sumbar, berarti Wakil Wali Kota, Hendri Septa pun akan mengisi jabatan Wali Kota yang ditinggalkan Mahyeldi. Sehingga, posisi Wakil Wali Kota jadi kosong.

Merujuk pada Pilkada Padang sebelumnya, Mahyeldi-Hendri Septa diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Mahyeldi merepresentasikan PKS dan Hendri Septa dari PAN. Dengan demikian, hitung-hitungannya, jabatan wakil wali kota yang kosong adalah jatah PKS.
Namun demikian, Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) Sumatra Barat (Sumbar) ternyata belum menyiapkan nama untuk mengisi wakil wali kota itu.

Ketua DPW PKS Sumbar, Irsyad Syafar mengatakan, hingga saat ini di kalangan internal partai yang ia pimpin tersebut belum membicarakan terkait hal (penggantian) tersebut.

"Tidak etis untuk saat ini, karena Buya (Mahyeldi) belum dilantik menjadi Gubernur dan Bapak Hendri Septa (Wakil Wali Kota) belum menjadi Wali Kota Padang definitif," kata Irsyad saat dihubungi Padangkita.com, Selasa (15/12/2020).

Dirinya mengatakan, untuk menetapkan seorang kader menjadi pengganti di posisi kepala daerah, pihaknya tidak bisa memutuskan sendiri. Pasalnya, kata Irsyad, untuk calon kepala daerah (cakada) yang akan maju pada suatu pilkada saja, proses penggodokan bahkan sampai ke tingkat DPP.

"Apalagi untuk posisi Wawako ini, tentu akan ada mekanismenya dengan DPP. Kami masih menunggu mekanismenya," katanya.

Ketika disinggung mengenai sejumlah nama yang masuk sebagai kandidat pengganti Mahyeldi di Pemerintah Kota (Pemko) Padang, Irsyad mengaku pihaknya belum memulai proses penjaringan nama yang akan ditunjuk.

"Belum ada sama sekali, karena prosesnya belum mulai," katanya.

Seperti diketahui, Mahyeldi yang maju menjadi Gubernur setelah baru satu tahun menjabat sebagai Wali Kota Padang pada periode keduanya bersama Hendri Septa. Mahyeldi-Audy yang maju pada Pilgub mengungguli tiga pasangan lainnya, bahkan secara mengejutkan ia berada di atas calon petahana Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit yang maju bersama Bupati Agam, Indra Catri.

Baca Juga: Beda Nasib 9 Anggota DPRD Sumbar yang Maju di Pilkada Sumbar

Dari data penghitungan suara sementara hingga Selasa (15/12/2020) pukul 10.15 WIB, pasangan Mahyeldi Ansharullah-Audy Joinaldy masih berada di urutan teratas peraih suara terbanyak yang mencapai 33 persen

Kemudian disusul oleh pasangan Nasrul Abit-Indra Catri sebesar 30,4 persen, selanjutnya pasangan Mulyadi-Ali Mukhni, 26,6 persen dan Fakhrizal-Genius Umar yang hanya meraih 10 persen suara. [ad/pkt]


Baca berita Sumbar terbaru dan berita Pilkada Sumbar terbaru hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Program Pelatihan Pembuatan Pupuk Berbasis Batu Bara Pertama di Dunia Diadakan di Sumbar
Program Pelatihan Pembuatan Pupuk Berbasis Batu Bara Pertama di Dunia Diadakan di Sumbar
Sumbar Tuan Rumah HKBN 2024, Menko PMK dan Kepala BNPB Dijadwalkan Hadir
Sumbar Tuan Rumah HKBN 2024, Menko PMK dan Kepala BNPB Dijadwalkan Hadir
Kukuhkan Pengurus Hipermi, Mahyeldi Yakin Randang Sumbar makin Berdaya Saing
Kukuhkan Pengurus Hipermi, Mahyeldi Yakin Randang Sumbar makin Berdaya Saing
Gubernur Mahyeldi Sebut Kontribusi Alumni FPUA Terbukti Tingkatkan Produksi Pertanian Sumbar
Gubernur Mahyeldi Sebut Kontribusi Alumni FPUA Terbukti Tingkatkan Produksi Pertanian Sumbar
Upaya Pemprov Sumbar - Daerah Berbuah Manis, Pusat Kucurkan Setengah Triliun Bangun Jalan
Upaya Pemprov Sumbar - Daerah Berbuah Manis, Pusat Kucurkan Setengah Triliun Bangun Jalan
Cuaca Tak Menentu, Perlu Perhitungan dan Kecermatan soal Ketersediaan Pangan
Cuaca Tak Menentu, Perlu Perhitungan dan Kecermatan soal Ketersediaan Pangan