DPRD Pessel Bakal Gunakan Interpelasi dan Angket Terkait Pembangunan PLTMH

Wakil Ketua DPRD Pesisir Selatan, Jamalus Yatim

Wakil Ketua DPRD Pesisir Selatan Jamalus Yatim. (Foto: Ist)

Painan, Padangkita.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan (Pessel) boleh saja mengklaim izin PT Dempo Sumber Energi (DSE), sudah lengkap. Namun penelusuran DPRD Pessel justru menemukan sebaliknya, PT DSE belum punya satupun izin teknis untuk memulai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) di Pelangai Gadang, Kecamatan Ranah Pesisir.

"Pemerintah kabupaten seakan melegalkan investasi tanpa izin. Oleh sebab itu, legislatif perlu lakukan evaluasi untuk membenahinya," kata Wakil Ketua DPRD Pessel Jamalus Yatim kepada wartawan di Painan, Jumat (17/1/2020).

Tak tanggung-tanggung, politisi dari Partai Demokrat ini berencana bakal menggalang dukungan untuk mengajukan hak interpelasi dan hak angket kepada bupati.

Menurut Jamalus, hak interpelasi atau hak meminta keterangan kepada pemerintah, dan hak angket atau hak melakukan penyelidikan, sangat dibutuhkan dalam mengungkap hal sebenarnya tentang pembangunan PLTMH tersebut.

"Pemerintah kami nilai telah abai bahkan terkesan mendukung, pembangunan (PLTMH) berlangsung tanpa izin," ulas Jamalus.

Baca juga: Bupati Pessel: TKA PT Dempo Sumber Energi Legal

Apakah langkah politik interpelasi dan angket ini terkait Pilkada 2020? Sebab, sejauh ini Hendrajoni yang sudah memastikan bakal maju lagi pada periode ke-2, masih calon terkuat.

Menjawab pertanyaan demikian, Jamalus menegaskan, "Ini tidak ada indikasi politik (pilkada). Tidak terkait. Ini murni untuk kemaslahatan masyarakat. Kita perlu benahi setiap persoalan yang terjadi, salah satunya (soal) Dempo."

[jnews_block_16 number_post="1" include_post="29648" boxed="true" boxed_shadow="true"]

Rencana Jamalus mengusung interpelasi dan angket memang didukung oleh alasan yang kuat. Sebelumnya, Rabu (15/1/2020), Komisi II DPRD Pessel telah melakukan hearing atau dengar pendapat dengan manajemen PT DSE. Hearing itu juga dihadiri sejumlah pejabat OPD terkait.

Ketika diminta dalam hearing, perwakilan PT DSE tidak bisa menunjukkan atau membuktikan sejumlah izin yang telah dikantongi. Bahkan, tak satupun izin yang bisa diperlihatkan.

"Belum ada satu izin-pun. Kecuali izinya satu yakni izin PLTMH saja," ungkap Ketua Komisi II DPRD, Alkisman kepada wartawan usai hearing.

Untuk melanjutkan ke tahap pembangunan atau melaksanakan kegiatan, PT DSE tak cukup hanya bermodal izin PLTMH. "Dempo harus melengkapi sejumlah perizinan. Hingga kini, sebagian besar berkas perizinan baru dalam tahap pengajuan," kata Alkisman.

Sementara, PT DSE telah melakukan kegiatan penambangan galian C dan alat pemecah batu (stone crusher) sudah dioperasikan. Soal penambangan galian C dan operasi alat pemecah batu ini, sedang disidik Polda Sumbar.

Baca juga: Bupati Pessel: Tak Ada Tambang Emas di Kawasan PLTMH

Di lain pihak, Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Pessel, Suardi justru mengklaim PT DSE telah memiliki izin lengkap. Kemarin (16/1/2020), Suardi membeberkan sedikitnya 10 izin sudah dikantongi PT DSE, mulai dari izin yang diterbitkan Pemkab Pessel, Pemprov Sumbar, hingga Pusat. Pihak PT DSE sebelumnya juga menyebut bahwa mereka sudah punya izin khusus menambang galian C dan mengoperasikan alat pemecah batu.

Jangan Digoreng Terus

Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni.

Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni. (Foto: humas Pemkab Pesisir Selatan)

Di tempat terpisah, Bupati Hendrajoni menjelaskan keberadaan proyek PLTMH ini sudah memenuhi izin. Bahkan ia mengaku yang mengeluarkan izinnya bukan dari Pemkab Pessel, yang mengeluarkan adalah Pemprov Sumbar.

"Izinnya itu bukan saya yang menerbitkan, seluruh izinnya sudah diurus oleh PT Dempo pada 2015. Yang mengeluarkan izin ini adalah Provinsi Sumatera Barat. Ini perlu masyarakat tahu, jangan digoreng-goreng semua persolan seperti ini," ujarnya.

Untuk membuktikan kebenaran ini, Hendrajoni mengajak semua pihak untuk meninjau ke lokasi dan membuktikam sendiri.

"Jangan percaya isu, PT Dempo hanya membangun pembangkit listrik. Jadi mari sama-sama kita tidak saling menyalahkan, mari kita bersama-sama berpikiran positif, jangan percaya isu-isu yang tidak benar itu."

PT DSE membangun PLTMH secara resmi ditandai dengan peletakan batu pertama 5 Agustus 2018 lalu. Dalam pembangunan ini, PT DSE menginvestasikan dana sekitar Rp270 miliar.

Baca juga: Pemkab Pessel Pasang Badan Bela “Dempo”, Polda-DPRD Kompak Usut Perizinan

Anggaran sebesar itu akan digunakan untuk membangun dua unit pembangkit listrik, masing-masing menghasilkan listrik sebesar 9,8 megawatt dan 3,6 megawatt. (*/pk-21)


Ikuti info dan berita Pesisir Selatan terbaru hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Tokoh Ulama Pessel Ali Amran Maju jadi Cawabup, telah Mendaftar di 4 Partai
Tokoh Ulama Pessel Ali Amran Maju jadi Cawabup, telah Mendaftar di 4 Partai
Pemprov Fokus Pulihkan Sektor Kesehatan - Infrastruktur Terdampak Bencana di Pessel dan Padang Pariaman
Pemprov Fokus Pulihkan Sektor Kesehatan - Infrastruktur Terdampak Bencana di Pessel dan Padang Pariaman
Andre Rosiade: Jelang Lebaran, Gerindra Bagikan Ribuan Paket Sembako untuk Korban Banjir Pessel
Andre Rosiade: Jelang Lebaran, Gerindra Bagikan Ribuan Paket Sembako untuk Korban Banjir Pessel
Andre Rosiade kembali Realisasikan Janji Hadirkan Listrik bagi Masyarakat Surantih Pessel
Andre Rosiade kembali Realisasikan Janji Hadirkan Listrik bagi Masyarakat Surantih Pessel
Tak hanya Sediakan Sahur, Gerindra  juga Bagikan Takjil dan Nasi Berbuka untuk Korban Banjir
Tak hanya Sediakan Sahur, Gerindra juga Bagikan Takjil dan Nasi Berbuka untuk Korban Banjir
Gubernur Mahyeldi Minta Rincian Kerugian Kerusakan TPI Surantih Akibat Banjir
Gubernur Mahyeldi Minta Rincian Kerugian Kerusakan TPI Surantih Akibat Banjir