Ditembak Isu PKI, Presiden Jokowi: Cek Saja Siapa Keluarga? Siapa Ibunya? Siapa Bapaknya?

Ditembak Isu PKI, Presiden Jokowi: Cek Saja Siapa Keluarga? Siapa Ibunya? Siapa Bapaknya?

Presiden Jokowi memberikan kuliah umum di Universitas Islam Malang (Unisma), Malang, Jatim, Kamis (29/3) pagi. (Foto: Rahmat/Humas)

Image Attachment

Presiden Jokowi memberikan kuliah umum di Universitas Islam Malang (Unisma), Malang, Jatim, Kamis (29/3) pagi. (Foto: Rahmat/Humas)

Padangkita.com - Presiden Joko Widodo mengaku tidak mengerti dengan isu-isu yang ditembakkan kepada dirinya bahwa dirinya sebagai bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI).

Padahal, menurut Presiden, dirinya baru lahir pada Juni tahun 1961. Sementara PKI sudah dibubarkan pemerintah pada 1965.

“Apa ada PKI balita? Logikanya tidak masuk, logikanya. Tapi ada yang percaya, kan kebangetan yang percaya,” kata Presiden Jokowi saat memberikan kuliah umum di Universitas Islam Malang (Unisma), Malang, Jawa Timur, Kamis (29/3) pagi.

Kepala Negara juga mempertanyakan adanya foto yang disebarkan di media sosial (medsos) yang seolah-olah menunjukkan dirinya sedang berdiri disamping DN Aidit, saat tokoh PKI itu berpidato pada suatu kesempatan tahun 1955.

“Nah itu, tahun 1955, coba. Saya sudah mendampingi Aidit coba, masya Allah,  lahir saja belum sudah dampingi. Nah ini kan sudah kebangetan,” ucap Presiden Jokowi.

Kalau isu-isu seperti ini diterus-teruskan dan ada yang percaya, Presiden Jokowi tidak mengerti, yang pintar yang membuat isu atau yang keliru yang percaya. “Nggak logis,” tegasnya.

Presiden mengingatkan sangat gampang sekali untuk mencek kebenaran isu tersebut. Ia mengambil contoh untuk Nahdlatul Ulama (NU) misalnya, kan punya Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di Solo bisa cek langsung.

“Saya kan juga kenal semua, ya suruh ngecek aja siapa keluarga Presiden Jokowi itu siapa ibunya? Siapa bapaknya? Gampang banget, siapa kakeknya? Siapa neneknya? ,” tutur Presiden Jokowi seraya menambahkan, gampang banget ngecek, sekarang ini zaman terbuka seperti ini.

Presiden berharap masyarakat jangan gampang termakan isu sehingga muncul pesimisme-pesimisme dari rakyat, dari bangsa kita Indonesia.

“Sekali lagi, kita harus tawakal, harus percaya diri, harus berikhtiar untuk fokus pada usaha membangun bangsa kita, fokus meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan kita tidak boleh menyerah  usaha-usaha lain yang mengancam persatuan kita,” kata Presiden Jokowi.

Baca Juga

Andre Rosiade Dampingi Presiden Jokowi dan Ketua MPR Resmikan Istana Negara di IKN
Andre Rosiade Dampingi Presiden Jokowi dan Ketua MPR Resmikan Istana Negara di IKN
International Sustainability Forum 2024: Kadin Sumbar Dorong Ekonomi Berkelanjutan
International Sustainability Forum 2024: Kadin Sumbar Dorong Ekonomi Berkelanjutan
RAPBN 2025 harus Jadi Titik Pijak Arah Kebijakan Pembangunan Pemerintahan Baru
RAPBN 2025 harus Jadi Titik Pijak Arah Kebijakan Pembangunan Pemerintahan Baru
RAPBN 2025 Sebesar Rp3.613 Triliun harus Diprioritaskan untuk Program Pro-Rakyat
RAPBN 2025 Sebesar Rp3.613 Triliun harus Diprioritaskan untuk Program Pro-Rakyat
Tinjau Lokasi, Puan Pastikan Kesiapan DPR Gelar Sidang Tahunan 16 Agustus
Tinjau Lokasi, Puan Pastikan Kesiapan DPR Gelar Sidang Tahunan 16 Agustus
Sidang Tahunan 2024: Jokowi dan Prabowo Hadir, 2.022 Tamu akan Saksikan Pidato Kenegaraan
Sidang Tahunan 2024: Jokowi dan Prabowo Hadir, 2.022 Tamu akan Saksikan Pidato Kenegaraan