Padang, Padangkita.com - Diduga tidak terima ditegur, seorang bapak tua acungkan sebilah senjata tajam jenis parang ke petugas Satpol PP Padang. Kejadian tersebut berlangsung di Jalan Sudirman, Kota Padang, Senin (11/4/2022) sore lalu.
Kejadian ini dipicu karena tidak terima dirinya ditegur petugas yang sedang melaksanakan pengawasan Anjal, Gepeng, Pak Ogah dan Pengemis di sepanjang Jalan Protokol Kota Padang.
Kasat Pol PP Kota Padang, ujar Mursalim mengatakan, pengawasan ketat dilakukan petugas terhadap orang-orang yang diduga profesi sebagai pengemis gaya baru, mereka duduk bergerombolan dengan membawa tumpukan barang-barang bekas di dalam karung dan diatas becak.
Diketahui tujuan dan aktifitas tersebut merupakan salah satu modus yang digunakan, untuk mengharapkan belas kasihan dan bantuan dari masyarakat yang melintas.
"Anggota memang setiap hari melaksanakan pengawasan terhadap mengemis yang bergaya seperti tukang asongan, dengan duduk-duduk di trotoar jalan yang membuat terganggunya keindahan Kota. Memang benar, tadi sore ada seorang bapak tua sengaja mengeluarkan sebilah sajam dan mencoba mengarahkan ke petugas dilapangan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, anggota terus mencoba membujuk dan akhirnya bapak tersebut dapat diamankan ke Mako," ujar Mursalim.
Diketahui, bapak tersebut berinisial YS (78) dan masih bertempat tinggal dikawasan tersebut, ia telah mengakui kesalahannya dan meminta maaf atas tindakan pengacaman yang dilakukannya.
"Tadi bapak tersebut telah mengakui kalau yang dilakukannya memang salah, dirinya sedang emosi dan tidak terkendali,"ucap Mursalim.
Setelah dilakukan pendataan serta membuat pernyataan, barulah bapak ini diizinkan kembali pulang kerumahnya. Terkait kejadian tersebut, Kasat Pol PP Padang menghimbau kepada seluruh masyarakat, agar bersama-sama menjaga ketertiban dan ketentraman masyarakat.
Baca Juga: Satpol PP Padang Periksa Pemilik Rumah yang Jadi Arena Sabung Ayam di Padang Selatan
"Jangan sampai niat baik kita disalahkan sekelompak masyarakat dan akhirnya bisa membuat aktifitas mereka dapat menimbulkan keresahan bagi orang lain," tutup Mursalim. [*/isr]