Padangkita.com - Satu unit rumah semi permanen milik nelayan, Syafrinaldi (52) warga kampung Pasar Gompong, Kenagarian Koto Nan Duo, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), ambruk dihantam gelombang tinggi pada Sabtu malam, sekira pukul 22.00 WIB.
Terjangan abrasi tersebut, terjadi disepanjang pantai Teluk Tempurung, dan diduga terus berlanjut hingga beberapa hari kedepan.
"Benar, kejadinya sekitar pukul 22.00 Wib. Saat itu cuaca sedang hujan dan badai. Tiba tiba saja gelombang besar datang menerjang rumah kami. Sehingga mengakibatkan rusak parah dan tidak bisa ditempati lagi," ujar Syafrinaldi (52) dikutip dari pesisirselatankab, Rabu (03/10/2018).
Lebih jauh dijelaskan, akibat kejadian tersebut, ia berserta keluarga terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya pada malam itu juga. Sebab, selain rumah tak bisa di tempati lagi, ia sangat khawatir gelombang besar akan terus menghamtam rumahnya yang memang sudah berada persis di bibir pantai.
"Ya, terpaksa malam itu juga kami mengungsi. Sebab, saya khawatir amukan gelombang akan datang lagi. Saya saat ini menumpang dirumah saudara," ucapnya.
Terkait kondisi tersebut, ia sangat berharap adanya perhatian dan bantuan dari pemerintah dan pihak terkait lainnya, khususnya sebagai tempat tinggal.
"Setidaknya kami ada rumah untuk berkumpul lagi dengan keluarga," katanya penuh harap.
Sementara itu, Camat Batang Kapas, Wendra Rovikto, mengakui kondisi rumah itu sangat parah. Ia berjanji akan mengupayakan bantuan dari pemerintah daerah melalui Baznas atau BPBD.
"Saya sudah menghubungi pihak terkait. Alhamdulillah direspon dengan baik, nanti ada bantuan dari pihak Baznas untuk membangunkan rumah tidak layak huni yang lokasinya jauh dari bibir pantai. Sekarang pihak Baznas masih menunggu proposal dari korban," kata Wendra.
Wakil ketua II For-Ikon BK, Fahmi Yuhendra, mengatakan, pihaknya juga akan berupaya meringankan beban korban secara stimulan melalui Organisasi dibawah binaan Kecamatan Batang Kapas, yaitu For-Ikon BK. Organisasi sosial ini nantinya akan mencoba menggalang dana dan langsung menyerakannya kepada pihak korban.
"Beberapa hari kedepan, kita akan turun kelapangan melakukan penggalangan dana melalui infak dan sedakah, serta di tempat keramaian. Jika sudah terkumpul, akan kita serahkan langsung kepada keluarga korban," ujar Fahmi, pria yang juga aktif disejumlah kegiatan amal tersebut.