Pariaman, Padangkita.com - Diperkirakan sekitar 200 ribu lebih pengunjung antusias menyaksikan Puncak Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman 2025 di Lapangan Parkir Muaro Pantai gandoriah Pariaman, Minggu sore (6/7/2025).
Puncak Tabuik kali ini dihadiri Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon, Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Vasko Ruseimy, Wali Kota Pariaman Yota Balad, Wakil Wali Kota Pariaman Mulyadi, Forkopimda, Ketua TP-PKK dan Wakil Ketua TP-PKK, Kepala OPD, pengurus organisasi perantau PKDP dan Iko Paris, serta tokoh masyarakat.
Wali Kota Pariaman Yota Balad mengatakan bahwa event 'Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman 2025' sangat istimewa dan menjadi momen bersejarah sejak Tabuik dilaksanakan di Kota Pariaman.
“Ini merupakan suatu kebanggan bagi kami dan masyarakat Kota Pariaman, ajang 'Pesona Budaya Hoyak Tabuik' baru kali ini dihadiri oleh Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon. Karena itu kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setingi-tingginya kepada Kementerian kebudayaan dan jajarannya,” ungkap Yota Balad.
Lebih lanjut Yota Balad menyampaikan bahwa kehadirin Menbud Fadli Zon tidak hanya untuk menghadiri event Tabuik saja. Namun, Menbud Fadli Zon, sebelum menyaksikan puncak Tabuik, lebih dulu meresmikan Museum Kebudayaan di Rumah Tabuik Pasa.
"Ini nantinya akan menjadi museum pertama di Kota Pariaman. Bapak Menteri Fadli Zon dan Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy menyampaikan Insya Allah budaya Tabuik ini akan didaftarkan ke UNESCO,” ulasnya.
Yota Balad menjelaskan bahwa event Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman 2025 merupakan pesta rakyat yang menampilkan seni dan budaya lokal khas Pariaman. Berbagai kegiatan seni dan budaya ditampilkan selama gelaran Tabuik dari tanggal 27 Juni lalu sampai hari puncak, 6 Juli 2025, atau 1-10 Muharram 1447 Hijriah.
“Tradisi Tabuik di Pariaman adalah sebuah festival budaya yang telah berlangsung secara turun-temurun sejak abad ke-19, diperkirakan muncul sekitar tahun 1826-1828 Masehi. Tabuik yang merupakan event budaya asli Pariaman, hendaknya dapat terus kita pelihara dan berdayakan," kata Yota Balad.
Ia menegaskan, Tabuik adalah kekayaan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.
"Kami menggarisbawahi, dengan Kota Pariaman sebagai pusat pelaksanaan upacara Tabuik yang mendunia, kami berharap Tabuik Piaman dapat masuk dalam Calendar of Event (CoE) Indonesia di tahun-tahun selanjutnya, karena Tabuik Piaman dapat mendatangkan wisatawan lebih dari 200 ribu pengunjung”, pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy mengucapkan selamat kepada Kota Pariaman karena telah memiliki Museum Kebudayaan, dan Menteri Kebudayaan akan menyiapkan anggaran untuk museum tersebut.
“Budaya Tabuik Piaman ini juga akan didaftarkan ke UNESCO oleh Menteri Kebudayaan, karena Budaya Tabuik ini merupakan warisan budaya kita, budaya Pariaman agar dunia mengetahui bahwa Kota Pariaman memiliki kebudayan Tabuik,” terangnya.
Baca juga: Pasangan Asal Denmark Ini Datang ke Pariaman Khusus untuk Saksikan Event Budaya Tabuik
Menurut Vasko, Tabuik lebih dari sekadar acara budaya. Tabuik, kata dia, juga merupakan ajang silaturahmi baik yang di Ranah Minang maupun di rantau.
"Saya melihat ada 200 ribu lebih pengunjung menyaksikan kegiatan ini. Hal ini merupakan tanda bahwa warisan budaya Tabuik adalah sebuah magnet khusus yang bisa mengumpulkan masyarakat, dan itu kita buktikan dengan sinergi positif antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota," kata Vasko [*/pkt]