Padang, Padangkita.com - Sejak memutuskan hijrah dan menjadi seorang pendakwah, seorang Derry Sulaiman tak lagi dikenal sebagai seorang pemusik. Kini dia lebih dikenal masyarakat sebagai seorang ustadz yang aktif berdakwah dari daerah ke daerah di penjuru Indonesia.
Nama Derry Sulaiman sudah tidak asing di kalangan pecinta musik underground di Bali. Maklum saja, Derry memang kerap manggung dan membuat grup band beraliran keras. Seperti Betrayer, Gibraltar, hingga Born By Mistake.
Beruntungnya, meskipun aliran musiknya cadas, tetapi Derry tidak larut dalam kehidupan glamor yang akrab dengan alkohol atau narkoba. Bahkan Derry mampu untuk meneåpis semua itu dan justru hijrah menjadi seorang dai atau mubaligh.
Pria bernama asli Deri Guswan Pramona ini lahir di Saniangbaka, Sumatera Barat, pada 1 Agustus 1978.
Derry yang sempat lama bermain musik di Bandung dan Jakarta, pada akhirnya memilih hijrah ke Pulau Dewata, untuk mendalami keislaman dan memulai karier. Dirinya merasa damai dengan Islam saat berada di kampung turis tepatnya di Legian, Kuta.
Dia memutuskan untuk hengkang sebagai gitaris Betrayer pada tahun 1998. Kemudian di Bali, Derry bersama teman-temanya membentuk band metal Born by Mistake.
Setelah merampungkan sebuah album, dirinya memberitahukan seniornya yaitu Irfan Sembiring yang merupakan pendiri band trash metal legendaris, Rotor.
Bukannya pujian yang didapatkan dari seniornya, namun Derry justru mendapatkan ceramah disuruh untuk bertobat, dan mendekatkan diri ke Tuhan.
Sejak kalimat-kalimat kritikan tersebut datang dari seniornya, Derry Sulaiman mulai memikirkan tentang apa tujuannya hidup. Akhirnya, ia memutuskan untuk bertaubat dari hidupnya yang bebas, dan menekuni ilmu agama Islam.
Semenjak saat itu, Derry Sulaiman pun memperdalam ilmu agamanya ke berbagai negara seperti India, Pakistan, hingga Bangladesh. Sepulangnya dari sana, Ustaz Derry Sulaiman pun aktif berdakwah di lingkungannya di Bali, dan bahkan ke beberapa kota di Tanah Air.
Menariknya lagi, Ustaz Derry Sulaiman juga aktif untuk berdakwah ke berbagai diskotik dan club malam di Bali. Meskipun kedengarannya cukup ekstrem, namun Derry punya alasan tersendiri. [isr]