Padang, Padangkita.com - Pasangan finalis Faisal Deli Al Fawaz dan Wanda Andita Putri dinobatkan sebagai Duta Bahasa Sumatra Barat (Sumbar) 2022 dalam acara penganugerahan ajang tersebut di Kota Padang pada Minggu (19/6/2022).
Mereka diumumkan sebagai pemenang bersama empat pasangan finalis lainnya, yakni terbaik dua sampai lima, dan satu pasangan favorit.
"Bagi para pemenang pemilihan Duta Bahasa Sumbar 2022 masing-masing menerima piala, dana pembinaan, piagam penghargaan, dan buku dari Balai Bahasa Sumbar, serta sejumlah hadiah dari para pihak penaja," kata Dian mewakili panitia pemilihan.
Pasangan terbaik dua diraih oleh M. Panji Reformasi dan Azizah Mujahidah, sedangkan pasangan terbaik tiga diraih oleh dan Fathul Ilham dan Rara Calista.
Berikutnya, pasangan terbaik empat diraih oleh M. Arif dan Sasa Almanita serta pasangan terbaik lima diraih oleh diraih oleh Jodi Setiawan dan Zahratul Arija.
Adapun peserta favorit diraih oleh Buyamin dan Firda Windi.
Dian mengatakan, ajang Pemilihan Duta Bahasa Sumbar tahun ini diikuti oleh 100 peserta. Mereka melalui lima tahapan seleksi sejak Februari lalu hingga terjaring sebanyak 20 orang untuk maju ke babak final
Di babak final, mereka menjalani proses tanya jawab yang diberikan oleh Dewan Juri yakni terdiri dari Eva Krisna selaku Kepala Balai Bahasa Sumbar, Emeraldy Chatra selaku pengamat komunikasi, dan Revan Aliantino selaku alumni Duta Bahasa Sumbar.
Kepala Balai Bahasa Sumbar Eva Krisna mengatakan penyelenggaraan Duta Bahasa Sumbar tahun ini menorehkan sejarah karena untuk pertama kalinya diikuti oleh finalis dari Kabupaten Kepulauan Mentawai, yakni Buyamin.
"Mentawai memliki khazanah budaya, dalam hal ini bahasa dan sastra, yang perlu dilestarikan oleh generasi mudanya. Di tangan merekalah, Trigatra Bangun Bahasa yang salah satunya melestarikan bahasa daerah dapat terlaksana," ujar Eva dalam sambutannya.
Pihaknya mengaku akan bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai dalam pelaksanaan pemilihan Duta Bahasa Sumbar ke depan.
"Pada pemilihan tahun ini 2022, juri hanya untuk bahasa Minangkabau saja. Kami berharap dapat bersinergi (dalam hal) penjurian agar aspek-aspek bahasa Mentawai dapat porsi yang sama dengan Minangkabau," imbuh dia. [den/pkt]