Debat Publik Paslon Pilkada Bukittinggi 14 dan 22 November di TVRI Padang, Masyarakat Bisa Ajukan Pertanyaan

Berita Pilkada Bukittinggi 2020, Paslon Pilkada Bukittinggi

Ilustrasi. [Foto: Denas/Padangkita.com]

Bukittinggi, Padangkita.com - Debat publik pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bukittinggi akan diadakan dua kali pada tanggal 14 dan 22 November 2020 ini. KPU Kota Bukittinggi merencanakan pelaksanaan debat di Studio TVRI Padang.

Komisioner KPU Bukittinggi Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia, Benny Aziz menyebutkan, debat publik untuk paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bukittinggi, merupakan tahapan dari pelaksanaan pilkada serentak tahun 2020.

Pelaksanaanya disesuaikan dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, di mana ada pembatasan peserta yang hadir di studio tempat diadakan debat.

"Debat akan disiarkan secara langsung melalui TVRI, sehingga masyarakat juga dapat menyaksikan debat yang diadakan KPU Bukittinggi. Dijadwalkan debat digelar dua kali, pada tanggal 14 dan 22 November," ujar Benny.

Sesuai aturan, sebut Benny, yang diperbolehkan masuk studio tempat pelaksanaan debat publik tersebut, pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bukittinggi, 4 orang masing-masing tim kampanye paslon, 2 orang dari Bawaslu dan 5 orang dari KPU Bukittinggi serta dari tim penyusun debat yang diambil dari tokoh masyarakat, kalangan akademisi dan dari kalangan profesional.

Untuk tema debat publik nantinya, KPU Bukittinggi akan mengajukan kepada tim penyusun. Sedangkan untuk materi debat, di antaranya, terkait dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, strategi memajukan daerah, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, menyelesaikan persoalan daerah, menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerah, memperkokoh NKRI dan kebangsaan. Selain itu, materi debat juga memuat kebijakan dan strategi pencegahan dan pengendalian Covid-19.

“Debat Publik ini harus diikuti oleh masing-masing pasangan calon. Jika calon atau pasangan calon tidak mengikuti debat diperbolehkan karena alasan sedang menjalankan ibadah atau karena alasan kesehatan atau dalam keadaan sakit. Pasangan calon harus menyampaikan surat keterangan dari lembaga yang berwenang atau surat keterangan dokter kepada KPU Bukittinggi, 3 hari sebelum pelaksanaan debat," ungkap Benny.

Kemudian, jika calon atau pasangan calon mengalami sakit mendadak atau kecelakaan menjelang pelaksanaan debat, tim kampanye harus menyampaikan pemberitahuan secara tertulis atau surat keterangan dokter kepada KPU.

Baca juga: Pilkada Bukittinggi, Pengundian Nomor Urut 3 Paslon Tuntas, Kampanye Damai Dimulai

Khusus untuk masyarakat, lanjut Benny, dapat mengajukan pertanyaan untuk debat ini kepada KPU. "Usulan atau pertanyaan disampaikan paling lambat 7 hari sebelum pelaksanaan debat dan masyarakat wajib mencantumkan identitas diri yang jelas," ingat Benny. [pkt]


Baca berita Bukittinggi terbaru dan berita Sumbar terbaru hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Debat Publik Kedua Pilkada Kota Padang Berlangsung Seru, Paslon Saling 'Serang'
Debat Publik Kedua Pilkada Kota Padang Berlangsung Seru, Paslon Saling 'Serang'
Aspirasi Warga 4 Daerah Ini Terhubung Jalur Kereta Api, Mahyeldi: Kita Kaji Hidupkan Lagi
Aspirasi Warga 4 Daerah Ini Terhubung Jalur Kereta Api, Mahyeldi: Kita Kaji Hidupkan Lagi
Peserta Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata Pesisir Selatan Studi Lapangan ke Bukittinggi
Peserta Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata Pesisir Selatan Studi Lapangan ke Bukittinggi
Mengenang Semangat Juang Bagindo Aziz Chan, Pemko Padang Gelar Ziarah dan Tabur Bunga
Mengenang Semangat Juang Bagindo Aziz Chan, Pemko Padang Gelar Ziarah dan Tabur Bunga
Peduli Jaminan Perlindungan Warga, Pemko Bukittinggi Diganjar Penghargaan dari BPJS Ketenagakerjaan
Peduli Jaminan Perlindungan Warga, Pemko Bukittinggi Diganjar Penghargaan dari BPJS Ketenagakerjaan
Buka Festival Kuliner Prabowo-Gibran di Bukittinggi, Andre Rosiade: All in Sekali Putaran
Buka Festival Kuliner Prabowo-Gibran di Bukittinggi, Andre Rosiade: All in Sekali Putaran