Dari Pendeta Menjadi Da’i: Kisah Inspiratif Ustaz Yahya Waloni di Tablig Akbar Kota Padang

Padang, Padangkita.com - Ribuan warga Kota Padang memadati Lapangan Komplek Villa Mega, Kelurahan Mata Air, Kecamatan Padang Selatan, untuk mengikuti tablig akbar bersama Ustaz Yahya Waloni, Sabtu (9/12/2023) malam.

Ustaz Yahya Waloni adalah penceramah kondang yang dikenal sebagai ulama kharismatik dan mantan pendeta.

Kegiatan tabligh akbar ini diselenggarakan oleh Bagian Kesra Setdako Padang, bekerja sama dengan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) Kota Padang.

Hadir dalam acara ini Wali Kota Padang Hendri Septa, Wakil Ketua DPRD Kota Padang Amril Amin, dan sejumlah pejabat lainnya.

Dalam sambutannya, Wali Kota Padang Hendri Septa mengucapkan rasa syukur atas kehadiran Ustaz Yahya Waloni di Kota Padang.

Ia mengatakan bahwa ini adalah rahmat dan berkah bagi seluruh warga Kota Padang, terutama keluarga besar PKDP Kota Padang.

"Kita sangat beruntung bisa mendengarkan tausiah dari Ustaz Yahya Waloni, yang merupakan sosok ulama kharismatik. Beliau memiliki pengalaman kehidupan yang luar biasa, dari mulai menjadi mualaf, hingga menjadi seorang da’i atau ustaz. Banyak ilmu agama yang dapat kita petik dari beliau," kata Hendri Septa.

Ia juga berharap bahwa kegiatan tabligh akbar ini dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan warga Kota Padang kepada Allah SWT, serta membawa warga kota pada kehidupan yang lebih baik lagi ke depan.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Padang Amril Amin yang juga Ketua DPD PKDP Kota Padang, mengapresiasi dukungan Pemko Padang di bawah kepemimpinan Wali Kota Hendri Septa dan Wakil Wali Kota Ekos Albar, yang telah memfasilitasi penyelenggaraan kegiatan tabligh akbar tersebut.

"Kami sangat berterima kasih kepada Pemko Padang yang telah mendukung kegiatan ini. Ini adalah bentuk perhatian pemerintah terhadap kegiatan keagamaan di Kota Padang. Harapan kita tentu melalui kegiatan ini semakin meningkatkan ukuwah dan tali silaturahmi bagi keluarga besar PKDP Kota Padang khususnya, dan warga Kota Padang umumnya. Semoga PKDP Kota Padang semakin solid, kompak dan terus melakukan hal-hal yang positif," ujar Amril Amin.

Ia juga mengajak para hadirin dan keluarga besar PKDP Kota Padang untuk mengambil hikmah dan inti sari dari kegiatan tablig akbar bersama Ustaz Yahya Waloni kali ini.

"Ceramah sang ustadz sering kita dengar di media digital, hari ini kita bersyukur dapat mendengarkannya secara langsung. Beliau memiliki gaya bicara yang menarik dan menyentuh hati. Semoga kita dapat mengamalkan apa yang beliau sampaikan," tambahnya.

Ustaz Yahya Waloni yang mendapat sambutan meriah dari para hadirin, mengawali tausiahnya dengan menyapa mereka yang mendengarkan tausiah baik secara langsung maupun yang menyaksikan secara live streaming.

Selama kurang lebih satu jam, penceramah kelahiran Manado, Sulawesi Utara 30 November 1970 itu menyampaikan pesan dakwahnya.

Diantaranya mengajak pemerintah dan warga Kota Padang untuk terus bersinergi dalam menunjang aktifitas keagamaan.

"Kota Padang adalah kota yang religius, banyak masjid dan mushalla yang berdiri di sini. Ini menunjukkan bahwa warga Kota Padang mencintai agama Islam. Saya mengapresiasi pemerintah Kota Padang yang telah memberikan fasilitas dan dukungan untuk kegiatan keagamaan. Mari kita bersinergi dalam menunjang aktifitas keagamaan, agar Kota Padang menjadi kota yang berkah dan sejahtera," ujar Ustaz Yahya Waloni.

Ia juga menyampaikan materi tentang pembangunan mental bagi masyarakat, khususnya generasi muda agar terhindar dari segala macam pengaruh negatif yang datang dari berbagai penjuru.

"Generasi muda adalah generasi penerus bangsa. Mereka harus memiliki mental yang kuat dan tangguh, agar tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang negatif, seperti narkoba, pergaulan bebas, radikalisme, dan lain-lain. Mereka harus memiliki ilmu yang bermanfaat, akhlak yang mulia, dan amal yang sholeh. Mereka harus menjadi generasi yang berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan agama," pesannya.

Terakhir, Ustaz Yahya Waloni juga mengungkapkan kisah perjalanan kehidupannya. Ia menceritakan bagaimana ia dilahirkan sebagai penganut Kristiani dan merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara.

Ia juga mengaku bahwa ia muda tergolong nakal, dan memiliki bekas tato di tubuhnya.

Namun, hidupnya berubah setelah ia memeluk agama Islam pada tahun 2006 silam. Ia mendapatkan hidayah dari Allah SWT, setelah mengalami berbagai peristiwa yang mengguncang hatinya.

Ia juga menceritakan bagaimana ia menempuh pendidikan agama Islam, hingga akhirnya menjadi seorang penceramah yang terkenal.

Baca Juga: Ceramahnya Penuh Kontroversi, Ustaz Yahya Pun Diusir Jamaah

"Alhamdulillah, Allah SWT telah memberikan saya hidayah dan petunjuk. Saya bersyukur bisa menjadi seorang muslim yang beriman dan bertaqwa. Saya juga bersyukur bisa menjadi seorang da’i yang menyampaikan dakwah kepada umat. Saya berharap kisah saya ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi saudara-saudara sekalian, agar semakin mencintai agama Islam dan semakin dekat dengan Allah SWT," tutupnya. [*/hdp]

*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News

Baca Juga

Pemko Padang Perkuat Pembinaan Anak Panti Asuhan
Pemko Padang Perkuat Pembinaan Anak Panti Asuhan
Kota Padang Raih Prestasi Tinggi dalam Evaluasi Kinerja Triwulan II
Kota Padang Raih Prestasi Tinggi dalam Evaluasi Kinerja Triwulan II
Pemko Padang Percantik Pasar Tradisional, Tingkatkan Ekonomi Masyarakat
Pemko Padang Percantik Pasar Tradisional, Tingkatkan Ekonomi Masyarakat
Dinsos Padang Perkuat Pilar Sosial untuk Entaskan Kemiskinan
Dinsos Padang Perkuat Pilar Sosial untuk Entaskan Kemiskinan
Forikan Kota Padang Ajak Siswa Gemar Makan Ikan
Forikan Kota Padang Ajak Siswa Gemar Makan Ikan
Pemko Padang Tingkatkan Transparansi Pengadaan Barang Jasa
Pemko Padang Tingkatkan Transparansi Pengadaan Barang Jasa