Dampak Covid-19, IMF Umumkan Pandemi Kesehatan Jadi Krisis Ekonomi Global

Berita ekonomi terbaru: Krisis ekonomi dan keuangan

International Monetary Fund. [Foto: Ist]

Berita ekonomi terbaru: Pandemi kesehatan global telah berubah menjadi krisis ekonomi dan keuangan. Krisis ini akan sangat memukul negara berpenghasilan rendah.

Jakarta, Padangkita.com - Dunia kembali dikejutkan dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh pihak Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF).

Pernyataan mengejutkan tersebut dilontarkan oleh Ketua Komite Moneter dan Keuangan Internasional Lesetja Kganyago dan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional Kristalina Georgieva.

Kristalina dalam keterangan resminya kemarin Jumat (27/3/2020) menyatakan bahwa pandemi kesehatan global yang saat ini terjadi telah berubah menjadi krisis ekonomi dan keuangan.

"Dengan penghentian mendadak dalam kegiatan ekonomi, output global akan berkontraksi pada tahun 2020.

Negara-negara anggota telah mengambil tindakan luar biasa untuk menyelamatkan nyawa dan melindungi kegiatan ekonomi. Tetapi dibutuhkan lebih banyak.

Prioritas harus diberikan pada dukungan fiskal yang ditargetkan untuk rumah tangga dan bisnis yang rentan untuk mempercepat dan memperkuat pemulihan pada tahun 2021," ujarnya.

Sebagai dampak dari krisis ini, Kristalina menyebut bahwa negara berkembang akan sangat terpukul meski dampak kesehatan terbesar adalah di negara maju.

"Pasar negara berkembang dan negara berkembang, terutama negara berpenghasilan rendah, akan sangat terpukul oleh kombinasi dari krisis kesehatan, pembalikan tiba-tiba aliran modal dan bagi sebagian orang, penurunan tajam dalam harga komoditas," katanya.

Ia lalu melanjutkan, "Banyak dari negara-negara ini membutuhkan bantuan untuk memperkuat respons krisis mereka dan memulihkan pekerjaan dan pertumbuhan, mengingat kekurangan likuiditas valuta asing di ekonomi pasar berkembang dan beban utang yang tinggi di banyak negara berpenghasilan rendah."

Menyikapi kondisi tersebut, IMF sendiri menyatakan siap menggunakan kapasitas keuangan sebesar US $ 1 triliun untuk mendukung negara-negara anggotanya.

Tak hanya itu, IMF juga telah mengambil tindakan untuk memberikan bantuan pembayaran utang untuk anggota termiskin di bawah Bencana Penahanan dan Percaya Bencana.

IMF juga dipanggil untuk memperkuat tanggapan krisis dengan meningkatkan akses ke fasilitas darurat di bawah Fasilitas Kredit Cepat dan Instrumen Pembiayaan Cepat.

Lebih dari itu, IMF akan mengeksplorasi opsi tambahan untuk membantu anggotanya yang mengalami kekurangan valuta asing.

"Masalah-masalah ini akan dibahas oleh Dewan Eksekutif IMF dalam beberapa minggu mendatang dengan maksud untuk membawa paket langkah-langkah yang kuat untuk pertimbangan IMFC di Pertemuan Musim Semi.

Tujuan bersama kami adalah membuat respons krisis IMF semakin efektif dalam membantu para anggotanya mencapai pemulihan yang lebih cepat dan lebih kuat," kata Kristalina. [*/Jly]


Baca Berita Ekonomi terbaru hanya di Padangkita.com.

Tag:

Baca Juga

Koperasi Merah Putih dari Perspektif Ekonomi Politik
Koperasi Merah Putih dari Perspektif Ekonomi Politik
Mengenal dan 5 Cara Trading Futures Bitcoin Secara Mudah
Mengenal dan 5 Cara Trading Futures Bitcoin Secara Mudah
Punya Aset hampir Rp1.000 Triliun, BPD Siap Biayai Proyek Strategis Nasional di Daerah
Punya Aset hampir Rp1.000 Triliun, BPD Siap Biayai Proyek Strategis Nasional di Daerah
Blusukan di Pasar Gaung, Mahyeldi: Penguatan Ekonomi dan Pendidikan jadi Progul
Blusukan di Pasar Gaung, Mahyeldi: Penguatan Ekonomi dan Pendidikan jadi Progul
Jelang Akhir Tahun, Teuku Abdul Khalid Berharap Harga Stabil dan Stok Pangan Terjamin
Jelang Akhir Tahun, Teuku Abdul Khalid Berharap Harga Stabil dan Stok Pangan Terjamin
Tim Ekonomi Pemerintahan Baru harus Punya Integritas dan Kredibilitas yang Kuat
Tim Ekonomi Pemerintahan Baru harus Punya Integritas dan Kredibilitas yang Kuat