Padang, Padangkita.com – Penutupan kawasan Pasar Raya Padang mulai hari ini belum berjalan sepenuhnya. Pedagang Pasar Inpres Blok II Pasar Raya Padang meminta penundaan penutupan tempat usaha mereka kepada Pemko Padang, Rabu (22/4/2020) lusa.
Pedagang Pasar Inpres Blok II yang berjualan kebutuhan pokok beralasan stok dagangan mereka masih banyak sehingga kalau hari ini, Senin (20/4/2020) ditutup mereka akan mengalami kerugian yang lebih besar.
Ketua pedagang Pasar Inpres Blok II, Amran Tono mengatakan pedagang menjual barang dagangan yang mudah busuk sehingga mereka meminta waktu untuk menghabiskan dagangan mereka dulu.
"Kalau di Pasar Inpres Blok II yang dijual barang-barang yang mudah busuk, jika ditutup hari ini akan terjadi kerugian bagi pedagang," kata Amran kepada wartawan, Senin (20/4/2020).
Ia menjelaskan, pedagang pasar tetap mendukung keputusan Pemko Padang untuk menutup sementara toko mereka. Namun, mereka hanya meminta toleransi sampai Rabu lusa, bersamaan dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sumbar.
Ada Panic Buying, Harga Sempat Naik
Amran mengatakan sempat terjadi panic buying setelah mucul kabar Pasar Raya akan ditutup selama lima hari ke depan. Sejumlah masyarakat memborong beberapa jenis kebutuhan sehingga menyebabkan kenaikan harga pada beberapa jenis kebutuhan pokok seperti cabai.
"Setelah beredar kabar Pasar Raya Padang mau tutup, terjadilah kepanikan sehingga mereka membeli bahan makanan lebih banyak dari biasanya. Akibatnya harga cabai melonjak yang biasanya Rp15 ribu menjadi Rp30 ribu," katanya.
Baca juga: Hari ini Pasar Raya Padang Ditutup
Amran yang juga Anggota DPRD Kota Padang menjelaskan, penundaan penutupan Pasar Inpres Blok II sudah mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang.
"Tadi saya sudah menelepon kepala dinas dan disepakati Pasar Inpres II tutup pada Rabu besok," tegasnya. [abe]
