Jakarta, Padangkita.com – Ruas jalan tol di Indonesia punya keunikan masing-masing. Mulai dari ornamen, bentuk konstruksi yang mesti menyiasati kondisi alam, hingga penggunaan nama pada tiap-tiap ruas jalan tol.
Nah, bertepatan dengan momentum peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan Indonesia, berikut kami sajikan ruas jalan tol yang memakai nama pahlawan dan ilmuwan.
Mengutip data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), setidaknya ada empat ruas jalan tol yang memakai nama pahlawan dan ilmuwan.
Berikut daftar dan sejarah singkat jalan tol di Indonesia yang menggunakan nama pahlawan dan ilmuwan:
1. Jalan Tol Layang A.P. Pettarani
Jalan Tol Ujung Pandang Seksi 3 atau dikenal dengan Jalan Tol Layang Andi Pangerang (AP) Pettarani berada di Kota Makassar.
A.P. Pettarani merupakan pahlawan pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari bangsawan Suku Makassar dan Bugis. Ia adalah tantara yang turut berjuang melawan penjajah yang pada masa Hindia Belanda. Pettarani juga pernah menjabat sebagai anggota delegasi Sulawesi ke Komite Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Sehingga, sebagai penghormatan atas jasa-jasanya, Pemerintah setempat mengabadikan namanya sebagai nama jalan utama di Makassar, dan saat ini juga diabadikan sebagai jalan tol layang pertama di Indonesia Timur tersebut.
2. Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Sedyatmo
Prof. Dr. Ir. Sedyatmo adalah seorang insinyur sipil Indonesia yang menemukan langsung teknologi ‘cakar ayam’ yang telah diakui dunia, sehingga namanya diabadikan menjadi nama jalan tol di Indonesia.
Sistem konstruksi karya anak bangsa ini memungkinkan pembangunan jalan maupun gedung di atas lahan rawa atau lahan yang lembek. Hak paten konstruksi cakar ayam juga telah didaftarkan di 40 negara.
Jalan Tol yang memakai nama Prof. Dr. Ir. Sedyatmo memiliki total panjang 14,30 km dan telah beroperasi sejak 1985. Tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa (JTTJ) sebagai jalan tol penghubung wilayah DKI Jakarta dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang.
3. Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono
Nama Ir. Wiyoto Wiyono diabadikan menjadi nama jalan tol layang pertama yang ada di Indonesia, yang biasanya juga dikenal sebagai Jalan Tol Cawang - Tj. Priok - Ancol Timur - Jembatan Tiga/Pluit. Jalan tol ini telah beroperasi sejak 1989.
Ir. Wiyoto Wiyono merupakan orang yang berjasa di balik pembangunan sejumlah jalan layang di Ibu Kota, termasuk tol layang Cawang-Tj. Priok.
Wiyoto pernah menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat Perencanaan Jalan Kota Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum yang saat ini adalah Kementerian PUPR.
Pada saat berlangsungnya pembangunan Jalan Tol Cawang- Tj. Priok, Ir. Wiyoto Wiyono berpulang. Sehingga pemberian nama Wiyoto Wiyono sebagai nama tol Cawang-Priok merupakan penghormatan atas dedikasinya dalam pembangunan tol ini sejak awal hingga akhir hayatnya.
4. Jalan Tol Prof. Dr.(HC) Ir. Sutami
Prof. Dr. (HC) Ir. Sutami Pernah menjabat sebagai Menteri PU di era Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto, sehingga diabadikan sebagai nama jalan tol di Makassar, yakni Jalan Tol Ir. Sutami.
Jlan tol ini juga dikenal dengan sebutan Jalan Tol Makassar Seksi IV atau Jalan Tol Seksi Empat (JTSE), yang merupakan kelanjutan dari ruas Tol Ujung Pandang Seksi 1, 2, dan 3.
Baca juga: Ini Progres Terbaru Jalan Tol Padang-Pekanbaru Seksi Bangkinang-Pangkalan
Jalan tol ini juga menjadi akses pendukung dari pelabuhan, pusat kota, hingga menuju Bandara Sultan Hasanudin dan sebaliknya yang semakin menjadi lebih cepat dan singkat. [*/pkt]