Padang, Padangkita.com - Wilayah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) memagang rekor sebagai daerah dengan kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pulau Sumatra, selama rentang waktu Januari sampai Oktober tahun 2022.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi dalam laporannya mengungkapkan, karhutla yang terjadi di provinsi yang dia pimpin luasnya hampir 10 hektare (ha), atau tepatnya 9.838 ha.
“Rinciannya, sekitar 6.932 ha pada kawasan hutan dan sekitar 2.906 ha di luar kawasan hutan,” beber Mahyeldi secara virtual dalam rakor Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Sumbar, Jumat (25/11/2022).
Dari luas yang hampir 10 ribu ha tersebut, Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Sumbar, Yozarwardi Usama Putra mengungkapkan, dari 19 kabupaten/kota (daerah) di Sumbar, terdapat tiga kabupaten yang terluas mengalami karhutla.
Ketiga daerah itu adalah Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Pasaman Barat.
“Kita kecolongan, ada lahan gambut terbakar di Pessel yang susah diatasi. Karena pemadaman api selama ini hanya di daerah mineral perbukitan,” ujar dia dalam siaran persnya, Minggu (27/11/2022).
“Untuk pemadaman di lahan gambut ini butuh keahlian tersendiri, jika salah bisa timbulkan korban jiwa,” ingat Yozarwardi menegaskan.Menurut dia, dalam upaya pencegahan dan penanganan karhutla, pihaknya sudah melakukan sosialisasi. Baik sosialisasi di tingkat Provinsi Sumbar maupun tingkat kabupaten/kota. Kemudian patroli di lokasi rawan karhutla.
Menurut dia, rakor bertujuan evaluasi kebijakan dan upaya serta tindakan yang lakukan. Termasuk koreksi aksi penanganan karhutla selama ini. Dan lahirkan sejumlah rekomendasi berupa memperkuat kolaborasi, sinergi pemerintah provinsi dengan kabupaten kota dalam upaya pencegahan dan pemadaman karhutla.
Rekomendasi lainnya, meningkatkan upaya pencegahan, dan juga disarankan nantinya kepada pimpinan daerah, membentuk Satuan Tugas (Satgas) Karhutla Tingkat Provinsi Sumbar. Satgas ini nantinya diketuai oleh Gubernur dan termasuk juga TNI Polri.
Diketahui, soal data kejadian karhutla, Gubernur Sumbar menjelaskan, data ini berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dengan metode penafsiran citra satelit.
Menurut laporan tersebut, luas lahan di wilayah Sumbar yang terbakar pada periode ini jauh meningkat, bila dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya, Sumbar mengalami penurunan kejadian karhutla.
Baca Juga: Hampir 10 Ribu Hektare, Kejadian Karhutla di Sumbar Terluas di Pulau Sumatra
"Hal ini mesti menjadi perhatian bersama. Upaya pencegahan kebakaran hutan yang harus dilakukan di antaranya, sosialisasi penyiapan lahan tanpa bakar dan peringatan dini kebakaran,” tegas Mahyeldi. [isr]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News