Painan, Padangkita.com – Pencarian dua orang nelayan yang merupakan ayah dan anak yang hilang saat melaut di perairan Pesisir Selaran (Pessel) terkendala cuaca buruk, angin kencang dan gelombang tinggi. Rencananya, pencairan akan dilanjutkan besok pagi, Minggu (3/5/2020).
"Untuk keluar dari pintu Muara saja kita tidak bisa. Jadi memang cuaca saat ini tidak mendukung. Nelayan juga melaut karena gelombang besar," kata Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel, Hasnul Karim, Sabtu (2/5/2020).
Sesuai dengan protap (prosedur tetap) dan “standard operating procedure” (SOP), kata Hasnul, tim akan mengupayakan pencarian selama tiga hari ke depan.
Sebelumnya, dua orang nelayan bernama Nur Ahmad, 59 tahun dan Salim Adi Kumar, 21 tahun dilaporkan hilang di perairan di perairan pantai Surantih, Jumat (1/5/2020) sore. Bapak dan anak ini biasanya berangkat pagi dan pulang sore.
Hingga siang tadi, tim SAR (Search and Rescue) gabungan dari BPBD dan Basarnas masih belum menemukan tanda-tanda keberadaan atau perkiraan posisi dua nelayan tersebut.
Baca juga: 2 Nelayan Ayah dan Anak Hilang Ketika Melaut di Surantih
Hasnul mengatakan, selain masalah cuaca, kendala lain adalah minimnya peralatan. Dalam pencarian ini, hanya ada satu perahu karet.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Goefisika (BMKG), kata Hasnul, cuaca buruk, angin kencang dan gelombang tinggi masih akan terjadi.
"Kita berharap besok cuaca baik dan mendukung proses pencarian. Kami akan kembali lanjutkan besok. Yang jelas kami tetap mengutamakan keselamatan petugas yang melakukan pencarian," jelas Hasnul.
Lebih lanjut disebutkan, pada pencarian ini 11 orang anggota TRC (tim reaksi cepat) BPBD dan anggota enam anggota Basarnas diterjunkan.
Tim gabungan ini juga dibantu masyarakat. Pencarian dipusatkan di pantai Muaro Lansano Taratak, Surantih, Kecamatan Sutera, Pessel. [ryo]