Padangkita.com - Ratusan nelayan di Kota Padang terpaksa berhenti melaut sementara karena tingginya gelombang laut dan angin kencang di tengah perairan.
Akibatnya para pedagang ikan yang menunggu hasil tangkapan nelayan terpaksa pulang dengan tangan hampa. Untuk mengisi waktu kosong, sejumlah nelayan di kawasan Muaro Padang hanya memperbaiki peralatan tangkap mereka.
Slamet Sareko, nelayan di kawasan Muaro Padang mengatakan hampir satu minggu dirinya dan rekan-rekan nelayan yang lain tidak pergi melaut. Hal ini disebabkan tingginya gelombang dan angin kencang yang kerap kali terjadi di tengah laut.
"Kalau untuk tidak melautnya mungkin sudah satu minggu karena cuaca yang tidak bersahabat. Ombak tinggi dan di tengah laut sering hujan lebat," katanya kepada Padangkita.com, Rabu (11/10/2017).
Menurutnya nelayan yang masih pergi melaut jaraknya tidak sejauh biasanya. Paling jauh sekira 1 mil dari bibir pantai atau dekat dengan pulau-pulau terluar.
Menurut sejumlah nelayan buruknya cuaca di Sumatera Barat sudah terjadi sejak seminggu terakhir. Selain gelombang tinggi dan angin kencang, hujan yang terus turun menyebabkan mereka tidak berani ke tengah lautan karena daratan sebagai panduan tidak terlihat.
"Kalau hujan di tengah laut, daratan tidak kelihatan. Susah mematok di mana lokasi daratanya," lanjutnya.
Akibat berkurangnya aktivitas nelayan di lautan, pasokan ikan diprediksi akan berkurang dan harga ikan akan juga diperkirakan akan naik.
Para nelayan sendiri memprediksi bahwa cuaca buruk tersebut masih terus berlangsung hingga seminggu ke depan.
(Aidil Sikumbang)