Pulau Punjung, Padangkita.com – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat (Sumbar) kembali menyelamatkan seekor Harimau Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) di Jorong Surantih, Nagari Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Senin (13/7/2020).
Sebelumnya harimau betina ini masuk ke dalam kandang jebak (box trap) yang dipasang oleh BKSDA Sumbar setelah menyerang dan memangsa tujuh ekor kambing ternak milik warga sehari sebelumnya.
Harimau betina itu lalu diberi nama Ciuniang Nurantih. Nama Ciuniang berarti gadis kecil, sementara Nurantih berasal dari kata Nur yang diberikan oleh warga setempat, dan kata Surantih yakni nama jorong lokasi evakuasi.
Kepala BKSDA Sumbar, Erly Sukrismanto mengatakan, dari tempat pemasangan perangkap, Ciuniang dievakuasi ke kantor BKSDA Sumbar. Ciuniang tiba di BKSDA Sumbar sekitar pukul 14.00 WIB dan baru ditranslokasi ke Pusat Rehabilitas Harimau Sumatra Dharmasraya (PRHSD) milik Yayasan ARSARI pada pukul 21.30 WIB.
“Setelah melakukan penjajakan ke beberapa pihak termasuk kebun binatang Bukittinggi dan Sawahlunto, tidak ada tempat lagi untuk bisa dititipi satwa liar dilindungi ini, sehingga kami meminta Yayasan ARSARI Djojohadikusumo untuk bisa menerima Ciuniang guna direhabilitasi di PR-HSD ARSARI,” ungkap Erly dalam keterangan tertulis yang diterima Padangkita.com, Selasa (14/7/2020).
Baca juga: Takut Masih Ada Harimau Berkeliaran, Warga Surantih Koto Buruak Lubuk Alung Tak Berani ke Ladang
Erly menyebutkan, pihaknya menghawatirkan keselamatan Ciuniang dengan tingkat stres yang tinggi apabila tidak segera dikeluarkan dari kandang jebak dan saat ini diperlukan penanganan medis yang andal dan berpengalaman seperti tim PR-HSD ARSARI.
Direncanakan Dilepasliarkan Bulan Ini
Sementara itu, Manager Operasional PR-HSD ARSARI, drh. Saruedi Simamora mengatakan, Ciuniang tiba di PR-HSD ARSARI sekitar pukul 09.00 WIB, Selasa (14/7/2020). Serah terima dilakukan oleh Eka Damayanti selaku Kepala Seksi Konservasi Wilayah 2 mewakili Kepala BKSDA Sumbar kepada drh. Saruedi Simamora.
“Tentu ini menjadi tantangan bagi kami untuk bisa segera merehabilitasi dan mempersiapkan Ciuniang maupun keempat harimau sumatera lainnya di PR-HSD ARSARI untuk segera dilepasliarkan sesuai dengan misi Yayasan ARSARI,” Kata Simamora.
Lebih lanjut ia mengatakan, kondisi fisik Ciuniang secara keseluruhan dalam keadaan baik. Hanya saja ada luka lecet di bagian wajah. Sehingga setelah mendapat perawatan dia berharap Ciuniang dapat segera dilepasliarkan.
Selain itu, Direktur Eksekutif Yayasan ARSARI Djojohadikusumo, Catrini Kubontubuh menambahkan, PR-HSD ARSARI merencanakan akan melepasliarkan Ciuniang dalam bulan ini juga.
“Kami sudah mengusulkan kepada Kepala BKSDA Sumbar untuk menjadwalkan rencana lepas liar selambatnya pada akhir bulan Juli ini,” ucap dia.
Ia menambahkan, Yayasan ARSARI saat ini sedang mempersiapkan pengadaan GPS collar untuk dipakai satwa ketika lepas liar sehingga pergerakannya bisa dipantau. “Kami siap menunggu keputusan dari Kementerian LHK untuk persetujuan lepas liar tersebut,” sambung dia.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Yayasan ARSARI Djojohadikusumo, Hashim Djojohadikusumo, kembali menyerukan kepada semua pihak agar dapat berperan aktif untuk menjaga kelestarian hutan dengan tidak merusaknya demi memberikan ruang kehidupan bagi satwa liar.
“Bila harimau dan satwa liar lainnya keluar dari hutan yang kita rusak, maka itu bukanlah kesalahan mereka, tapi akibat dari keserakahan manusia yang seharusnya bisa hidup berbagi bumi dengan semua ciptaannya.” tutupnya. [mfz/pkt]