Jakarta, Padangkita.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta pemerintah, termasuk para penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) mengevaluasi maraknya informasi atau pemberitaan hoaks pada pemilu-pemilu di tahun-tahun sebelumnya.
Pada pemilu sebelumnya banyak terjadi polarisasi kelompok pemilih yang menimbulkan perpecahan, yang sebagian besar disebabkan karena beredarnya informasi atau pemberitaan hoaks.
“Meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), bersama para penyelenggara pemilu, mengklasifikasikan modus dan celah beredarnya hoaks, serta memahami bagaimana pemberitaan atau informasi hoaks beredar dan mempengaruhi masyarakat,” kata Bamsoet, di Jakarta, Selasa (28/2/2023).
“Itu, guna dilakukan langkah yang tepat untuk mencegah meluasnya informasi atau pemberitaan hoaks,” ulasnya.
Selain itu, Bamsoet juga menyarankan agar pemerintah memberikan tindak tegas kepada pihak-pihak yang terbukti menyebarkan berita atau informasi bohong atau hoaks agar menimbulkan efek jera.
“Dikarenakan penyebaran informasi dan berita hoaks tidak hanya merupakan tindak pidana, tapi juga merupakan kejahatan kemanusiaan (humanity crime)," ucap politikus Golkar tersebut.
Mantan ketua DPR RI ini pun meminta supaya penyelenggara Pemilu, dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) bekerja sama dengan Kominfo melakukan langkah mitigasi untuk mencegah pemberitaan atau informasi hoaks.
Di antaranya, kata dia, dengan melakukan sosialisasi dan pendidikan bagi pemilih, memperkenalkan literasi demokrasi, literasi jurnalistik, dan literasi elektoral, serta bekerja sama dengan media untuk melakukan fact checking atau fact finding di lapangan secara langsung.
Dalam kesempatan yang sama, Bamsoet pun mengimbau masyarakat untuk kritis dan cerdas dalam memvalidasi fakta suatu informasi atau pemberitaan yang diterima, utamanya jelang pemilu 2024.
Baca juga: Korea akan Investasi Motor Listrik USD 30 Juta, Bamsoet Nyatakan Dukungan
"Pemberitaan atau informasi hoaks dapat menimbulkan apatisme politik sehingga masyarakat tidak mau menggunakan hak pilihnya,” ingat Bamsoet. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News