Padangkita.com – Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Ferry Mulyani mengajak kaum ibu untuk rutin membawa balitanya ke posyandu setiap bulan. Rutinitas ini, katanya, akan mencegah balita mengalami kasus gizi buruk.
Menurut Mulyani, selama ini kaum ibu di Padang hanya membawa anaknya ke posyandu saat masih dalam masa imunisasi. Bila imunisasinya sudah lengkap, sang ibu tidak pernah lagi membawa balitanya ke posyandu.
“Ke posyandu tidak hanya untuk imunisasi, tetapi juga melakukan DDTK, deteksi dini tumbuh kembang. Saat ini, kita sudah punya lebih dari 890 posyandu,” ujar Mulyani kepada Padangkita.com, Rabu (25/01/2018).
Kepala DKK menerangkan, saat melakukan DDTK, petugas posyandu mengukur berat badan dan tinggi bayi. Bila dalam dua atau tiga kali kunjungan ke posyandu balita mengalami penurunan berat badan, petugas akan bertanya kepada sang ibu perihal penyebab penurunan itu.
Jika penyebabnya adalah sakit, akan diberikan pengobatan selanjutnya. Sebaliknya, bila karena kekurangan asupan akan dicari penyebabnya, apakah karena ibunya malas memberikan makanan atau karena kesulitan ekonomi.
“Kalau ekonominya kurang, kita bantu. Kita akan memberikan PMT (pemberian makanan tambahan). Semua puskesmas sudah punya stok PMT. Stok PMT kita masih cukup untuk memenuhi gizi masyarakat, termasuk balita, sampai pertengahan 2019,” ujarnya.
Sebelumnya, Habil, seorang bocah tujuh tahun di Kelurahan Banuaran Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang dilaporkan menderita gizi buruk. Kondisi itu dipicu oleh demam panas (step) sejak usia tiga tahun dan berujung dengan sulitnya penderita menerima asupan makanan pada dua bulan terakhir.
Susahnya perekonomian membuat pihak keluarga kesulitan membawa sang anak untuk mendapatkan penanganan secara intensif. Sekarang, Habil sudah mendapatkan perawatan dari rumah sakit dan dalam pemantauan pihak DKK Padang.