Padang, Padangkita.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat (Sumbar) kembali menegaskan komitmen soal dukungan pelestarian harimau sumatra (Panthera Tigris Sumatrae).
Kucing besar asal Sumatra tersebut masuk dalam status langka dan menjadi satu-satunya sub-spesies harimau yang tersisa setelah punahnya harimau jawa dan harimau bali.
"Pemprov Sumbar responsif dan mendukung BKSDA Sumbar dalam menjaga kelestarian harimau sumatra. Sumbar is the land of tiger. Inyiak balang (sebutan harimau oleh orang Minang) ini adalah penjaga hutan nagari. Harapan kedepan agar terbangun sinergitas dalam upaya pelestarian," kata Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy saat talkshow, pameran foto serta peluncuran buku Mitigasi Konflik Manusia - Harimau Sumatra, Kamis (13/1/2022).
Audy menjelaskan, komitmen tersebut dituangkan dalam Surat Edaran Gubernur Sumatra Barat Nomor 522.5/3545/dishut-2021 Tanggal 14 Desember 2021 tentang pelestarian harimau Sumatra.
Dalam kegiatan yang digelar oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar ini, Wagub menyebutkan bahwa penyelamatan harimau tanggung jawab bersama dan seluruh para pihak wajib membantu dalam menyelesaikan konflik harimau dengan manusia.
Baca Juga : Harimau Sumatra Betina yang Tertangkap di Salareh Aia Diberi Nama ‘Puti Maua Agam’
Wagub juga mengapresiasi peluncuran buku Mitigasi Konflik Manusia - Harimau Sumatra. Melalui buku tersebut akan semakin meningkat literasi masyarakat tentang harimau sumatra serta menambah khazanah untuk meredam konflik harimau dengan manusia.
Ia juga berharap buku mitigasi konflik manusia dan harimau sumatra ini dapat dibaca oleh kaum millenial, dan masuk dalam mata pelajaran bagi siswa SLTA sederajat. [*/isr]