Padang, Padangkita.com – Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) menunjukkan keseriusan penuh dalam menyongsong penyelenggaraan ibadah haji 1447H/2026M. Kepala BP Haji, Mochamad Irfan Yusuf, menegaskan komitmen lembaganya untuk terus mendorong pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Haji. Hal ini vital agar proses persiapan dapat segera dilanjutkan, mengingat Pemerintah Arab Saudi telah menjadwalkan dimulainya kontrak pada Agustus mendatang.
Pernyataan ini disampaikan Irfan Yusuf saat memberikan Kuliah Umum di Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat, pada Selasa (22/7/2025). Dalam kesempatan tersebut, Gus Irfan – sapaan akrabnya – menekankan pentingnya bagi seluruh pemangku kepentingan di Indonesia untuk menyesuaikan diri dengan jadwal baru dan mematuhi tahapan yang telah ditetapkan oleh otoritas Saudi.
“BP Haji terus berkoordinasi intensif dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi untuk membahas persiapan haji 2026,” jelas Gus Irfan.
Koordinasi ini mencakup penyesuaian terhadap kebijakan baru hingga linimasa teknis yang wajib dipatuhi bersama oleh seluruh pihak. Tujuannya, untuk menghindari kendala dan menyempurnakan pelayanan haji tahun depan.
Kehadiran Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sumbar, Muhammad Rifki, serta Kepala UPT Asrama Haji, Afrizen, dalam kuliah umum ini, semakin menegaskan sinergi antarlembaga.
Dengan akan disahkannya penyelenggaraan haji oleh BP Haji, Gus Irfan berkomitmen penuh untuk meningkatkan kualitas layanan bagi jemaah haji Indonesia pada tahun 2026. Ia meyakini, langkah ini merupakan wujud perhatian tinggi terhadap kenyamanan dan kelancaran ibadah para jemaah.
Lebih jauh, Gus Irfan menyoroti peran strategis perguruan tinggi dalam mendukung kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji di masa mendatang. “Besar harapan kami ada peran dan kontribusi perguruan tinggi dalam ikut menyukseskan layanan penyelenggaraan ibadah haji yang akan mulai diselenggarakan oleh BP Haji pada tahun 2026,” tandasnya.
Ia mengambil contoh kerja sama BP Haji dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang membahas bagaimana kesuksesan perekonomian dapat berdampak positif bagi masyarakat. Potensi kolaborasi serupa kini dibidik dengan Universitas Negeri Padang, khususnya dalam mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Hal tersebut bisa kita lakukan dengan UNP, bagaimana mendorong UMKM terutama dari segi kuliner,” ungkap Gus Irfan.
Secara spesifik, ia memiliki ambisi besar untuk membawa cita rasa otentik kuliner Indonesia, terutama rendang khas Sumatera Barat, bisa masuk ke Saudi. Pasalnya, selama ini ia menyadari keluhan jemaah yang merasakan lauk rendang tapi rasa kari.
Baca Juga: DPR RI Tinjau Embarkasi Padang, Pastikan Kesiapan Layanan Kesehatan Jemaah Haji Lansia
Ini menjadi peluang emas bagi UMKM kuliner Minang untuk menembus pasar internasional dan memberikan pengalaman gastronomi yang tak terlupakan bagi jemaah haji Indonesia. [*/hdp]