Ia beralasan, berada di kantor itu, karena ada administrasi partai yang harus disiapkan untuk diserahkan ke Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) hari ini.
"Selepas salat Isya, saya menghubungi staf saya untuk segera ke kantor karena ada tugas yang harus diselesaikan. Karena hanya dia yang bisa mengoperasikan komputer," ucap PH.
Selanjutnya, kata dia, setelah sampai di kantor Gerindra dirinya mendengar suara ramai di luar dan langsung membukakan pintu. Setelah dibuka, terlihat sudah berdiri Kasat Narkoba dan Kepala BNNK dan anggotanya.
"Ketika saya tanya ada apa, kemudian mereka menjawab bahwa mereka mendapat laporan dari masyarakat tentang adanya dugaan penyalahgunaan narkoba di kantor Gerindra," lanjutnya.
Mendengar hal itu ia langsung persilakan masuk dan memeriksa kantor sampai ke lantai dua.
Setelah turun dari lantai dua, masyarakat makin ramai berdatangan ke lokasi kantor. Saat itu warga mempertanyakan hal yang lain, yaitu kenapa malam-malam ada perempuan di kantor Gerindra.
"Kantor Gerindra itu sama dengan DPRD. Baik siang ataupun malam jika dibutuhkan dapat dipanggil bekerja menyelesaikan tugas-tugas kantor dan tidak harus dilaporkan," terang PH.
Namun, masyarakat yang mempertanyakan kenapa ada perempuan di kantor itu pada malam hari, maka akhirnya dipanggillah orang tua perempuan itu untuk memberi klarifikasi.
Baca juga: Kasus dugaan Korupsi di Disdikbud dan PUPR Pasaman Barat Masuk Tahap Penyidikan
"Kita sudah bertemu dengan orang tuanya, dan disaksikan oleh Kepala Jorong kita buat semacam surat klarifikasi dan dibacakan di hadapan seluruh warga, aparat dan wartawan tentang kesalahpahaman yang terjadi, kemudian persoalan itupun selesai," tandasnya. [adl/rom]