BMKG dan Kanwil Kemenag Sumbar Amati Hilal Iduladha 1441 H di Gedung Kebudayaan

Berita Sumatra Barat, Hilal Iduladha 1414, BMKG dan Kanwil Kemenag Sumbar Amati Hilal Iduladha 1414 di Gedung Kebudayaan, Iduladha 2020

Petugas BMKG mengamati hilal dari shalter Nurul Haq Tabing, Padang beberapa waktu lalu (Foto: BMKG)

Padang, Padangkita.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Padang Panjang bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sumatra Barat (Sumbar), akan melakukan pengamatan hilal untuk menentukan Hari Raya Iduladha 1441 H, Selasa (21/7/2020) di Gedung Kebudayaan Dinas Kebudayaan Sumbar.

“Jadi, pengamatan akan kita lakukan pada hari Selasa. Bersama dengan Kanwil Kementerian Agama Sumbar,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang, Mamuri, Senin (20/7/2020).

Dia menyebutkan untuk wilayah Sumbar, Matahari terbenam konjungsi terjadi pada hari Selasa pukul 00:35 WIB. Sedangkan Matahari terbenam yang paling awal, terjadi di daerah Padang Aro dan Sungai Dareh, yaitu pada pukul 18.23 WIB dan paling lama di daerah Simpang Ampek pada pukul 18.31 WIB. Dengan ketinggian hilal tertinggi berada di daerah Sungai dareh yakni 8 o 18.82” dan tertinggi di daerah Simpang Ampek dengan ketinggian 8 o 24.80”.

Konjungsi geosentrik/konjungsi atau ijtima, kata Mamuri, adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi.

Peristiwa ini akan kembali terjadi pada Senin (20/7/ 2020), pukul 17.32.45 UT atau Selasa (21/7/2020 ) M, pukul 00.32.45 WIB atau pukul 01.32.45 WITA atau pukul 02.32.45 WIT, yaitu saat nilai bujur ekliptika Matahari dan Bulan tepat sama 118,443 o. Periode sinodis Bulan terhitung sejak konjungsi sebelumnya hingga konjungsi yang akan datang ini adalah 29 hari 10 jam 51 menit.

Baca juga: Sidang Isbat Penentuan Iduladha Digelar 21 Juli

Menurut Mamuri, Fraksi Illuminasi Bulan, yaitu persentase perbandingan antara luas piringan Bulan yang tercahayai Matahari dan menghadap ke pengamat dengan luas seluruh piringan Bulan antara 0.64 persen sampai 0.65 persen .

Dijelaskan, Matahari terbenam dapat dikatakan konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam Selasa besok. Secara astronomis, pelaksanaan rukyat hilal penentu awal bulan Dzulhijjah 1441 H, yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah matahari terbenam Selasa besok.

Sementara bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Dzulhijjah 1441 H, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam Selasa (21/7/2020) tersebut. [and/pkt]


Baca berita Padang terbaru hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Sumbar Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Tingkatkan Kesejahteraan
Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Sumbar Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Tingkatkan Kesejahteraan
Mahyeldi-Vasko Tegaskan Komitmen untuk Sektor Pertanian Rendah Emisi
Mahyeldi-Vasko Tegaskan Komitmen untuk Sektor Pertanian Rendah Emisi
Gubernur Sumbar Mahyeldi Raih Berbagai Penghargaan Sepanjang 2024
Gubernur Sumbar Mahyeldi Raih Berbagai Penghargaan Sepanjang 2024
Kafilah Sumbar Siap Berkibar di MTQN ke-30, Wagub Janjikan Bonus Fantastis
Kafilah Sumbar Siap Berkibar di MTQN ke-30, Wagub Janjikan Bonus Fantastis
Pj Wali Kota Padang Sambut Hangat Pahlawan Merah Putih Asal Sumbar
Pj Wali Kota Padang Sambut Hangat Pahlawan Merah Putih Asal Sumbar
Bencana Alam Picu Kenaikan Angka Kemiskinan di Sumatera Barat
Bencana Alam Picu Kenaikan Angka Kemiskinan di Sumatera Barat