Lubuk Basung, Padangkita.com - Konflik harimau Sumatra dan manusia kembali terjadi, kali ini di Nagari Pasia Laweh, Palupuah, Agam.
Masyarakat Nagari Pasia Laweh, Palupuah, Agam resah karena beberapa hari terakhir Harimau Sumatra berkeliaran di pemukiman masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan Wali Nagari Pasia Laweh, Zul Arfin Dt Perpatiah beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, awalnya warga menemukan jejak Harimau Sumatera di kebunnya, lalu pada Selasa (6/12) juga ada warga yang menyaksikan langsung penampakan inyiak balang tersebut.
"Warga cemas untuk beraktivitas. Sebab, yang biasanya ramai keluar rumah dan ke ladang, kini sudah mulai takut untuk keluar," katanya, Kamis (8/12/2022) kemarin.
Lebih lanjut ia mengatakan, pihak nagari telah melaporkan kepada petugas terkait mengenai peristiwa itu.
“Lalu kami melapor, bahwa pada pagi hari Selasa, ada warga yang melihat seekor harimau saat akan ke sawah,” jelasnya.
Sesudah melaporkan ke petugas terkait, BKSDA memasang kamera trap di sekitar lokasi kemunculan harimau itu.
Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat Ardi Andono mengatakan pihaknya telah ke lapangan dan melakukan verifikasi serta pemasangan kamera trap.
"Ia benar, kita sudah lakukan pengusiran dengan bunyi-bunyian dan meriam. Harimau Sumatra memang takut dengan bunyi meriam," terangnya pada Padangkita.com, Sabtu (10/12/2022).
Lebih lanjut ia mengatakan, setelah dilakukan pengusiran hingga hari ini tidak lagi ditemukan tanda-tanda kemunculan Harimau.
"Sudah tidak ada lagi dan warga sudah kembali beraktivitas namun beberapa masih ada yang takut" sambungnya.
Terkait kemunculan Harimau Sumatera tersebut ia menjelaskan, pemukiman warga memang dekat dengan hutan lindung.
Baca Juga : Harimau Sumatra yang Terkam Ternak Warga di Solok Selatan Kemungkinan Induk dan Anak
Di situ berdekatan dengan hutan produksi, juga sebrangnya hutan lindung dan suaka margasatwa," pungkasnya. [hdp]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News