Padangkita.com – PemerintahProvinsi Sumatera Barat diingatkan untuk mewaspadai cuaca atau potensi hujan berkepanjangan selama September yang berpeluang mengganggu musim panen.
“Prakiraan cuaca BMKG menunjukan curah hujan pada September cenderung tinggi di Sumbar. Ini berisiko mengganggu pasokan pangan,” kata Kepala Bank Indonesia Sumbar Endy Dwi Tjahjono, Selasa (5/9/2017).
Ia menilai curah hujan yang tinggi, berpotensi menyebabkan kelangkaan pasokan sejumlah komoditas pangan karena gagal panen, seperti padi dan cabai merah.
Menurutnya, hujan berkepanjangan akan mengganggu proses penjemuran gabah dan ujungnya menyebabkan pasokan beras berkurang dari daerah itu.
Selain untuk komoditas beras, hujan berkepanjangan juga berpotensi menyebabkan gagal panen cabai merah, serta terganggunya kegiatan nelayan di Sumbar.
Meski curah hujan di Sumbar tinggi, di Pulau Jawa justru sebaliknya. Curah hujan cenderung rendah, dan diyakini pasokan pangan dari Jawa aman.
Dengan begitu, Endy meyakini potensi Sumbar di bulan September masih terbilang stabil dengan inflasi rendah.
Sedangkan pada bulan Agustus lalu, Sumbar mengalami deflasi sebesar 0,28 persen dipicu stabilnya harga tiket pesawat yang naik hingga 200 persen pada momen bulan puasa dan lebaran Idul Fitri.