Padang, Padangkita.com - Rumah Sakit Universitas Andalas (RS Unand) dipastikan akan mulai melayani pasien yang terpapar virus corona (Covid-19) mulai Senin (13/4/2020). Hal ini disampaikan Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno usai melakukan kunjungan ke RS Unand Padang, Minggu (12/4/2020).
Kehadiran Gubernur Sumbar diterima oleh Satgas Covid-19 Unand, antara lain Kepala Dinas Kesehatan Sumbar dr Merry Yuliesday, Rektor Unand Prof Dr Yuliandri, Dirut RS Unand Dr dr Yevri Zulfikar SpB, Kepala Laboratorium Fakultas Kedokteran Unand Dr Andani Eka Putra, serta beberapa anggota Tim Satgas Covid-19 Unand Padang.
Pada kesempatan itu, Irwan Prayitno mengunjungi ruang laboratorium, ruang isolasi, ruang pasien dan sekaligus mendengarkan penjelasan dari Tim Satgas Covid-19 Unand terkait langkah-langkah yang telah diambil dalam menghadapi pasien Covid-19.
"Kedatangan saya ke sini memastikan kesiapan rumah sakit Unand sebagai rujukan pasien Covid-19. Semua kelengkapannya berfungsi dengan baik. Jadi kita pastikan rumah sakit ini bisa bekerja dengan optimal," ungkap Irwan Prayitno.
Ia mengatakan Pemprov Sumbar akan memanfaatkan rumah sakit yang ada, termasuk rumah sakit di daerah maupun swasta untuk mem-backup menghadapi penyebaran virus corona.
"Untuk rumah sakit Unand ini, InsyaAllah besok Senin (13/4/2020) sudah bisa dioperasikan menerima pasien positif Covid-19," ucapnya.
Gubernur Irwan Prayitno menjelaskan, RS Unand juga telah memiliki para dokter ahli, perawat dan alat pendukung dalam penanganan pasien Covid-19. Upaya ini tentu memberikan kabar gembira bagi masyarakat Sumbar.
"Jadi masyarakat tidak perlu cemas, tim medis sudah ketemu saya, mereka bilang semua sudah siap. besok kita sudah bisa menerima pasien," ucap Irwan.
Selain itu, gubernur mengingatkan masyarakat tidak lagi mengeluarkan kalimat-kalimat berita bohong (hoax). Karena persebaran informasi yang salah akan membuat situasi lebih buruk dan semakin membuat panik. Lebih baik, masyarakat turut melakukan kampanye pola hidup sehat.
"Bahkan saya pun diberitakan terkena Covid-19. Kalau saya kena, tidak mungkin saya hadir di sini. Untuk itu marilah kita bersatu hilangkan hoax, hilangkan nyinyir. Kita butuh kekuatan melawan Covid-19," katanya.
Sementara kepala RS Unand Yevri Zulfikar menyebutkan, bahwa jika dalam keadaan darurat. Apabila ada lonjakan terjangkit secara bersamaan RS Unand tetap akan berupaya untuk menambah ruangan.
"Kita berharap Tim Satgas Covid-19 bisa bersinergi dengan Tim medis kami, terutama dalam hal Alat Pelindung Diri (APD). Salah satu syarat utama dalam penanganan pasien Covid-19, sehingga perawatannya bisa lebih maksimal," imbuhnya. [*/has]