Padang, Padangkita.com - Petugas Balai Konservasi Sumbar Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat (Sumbar) menangkap seekor beruk yang meresahkan warga Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sabtu (14/8/2021).
“Beruk tersebut kami evakuasi ke kantor Resort Konservasi Wilayah (RWK) Padang untuk diobservasi dan perawatan sebelum dilepasliarkan,” ujar Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono, Minggu (15/8/2021).
Ardi menjelaskan, mulanya beruk tersebut dilaporkan mengganggu aktivitas warga di Kacamatan Pauh pada Rabu (11/8/2021) lalu, sekitar 09.30 WIB.
Beruk yang b tersebut pertama kali terlihat berada di perkarangan rumah mantan Wakil Wali Kota Padang Emzalmi. Beruk itu menggangu warga setempat dan juga sempat merusak makanan di warung warga.
Mendapati informasi tersebut, kata Ardi, pihaknya pun mendatangi lokasi. Di lokasi pihaknya menghalau beruk tersebut dengan bunyi-bunyian agar kembali ke habitatnya.
“Setelah cukup lama kami melakukan pemantauan di lokasi, kami tidak menemukan dan melihat lagi keberadaan beruk tersebut, mungkin karena konsisi hujan cukup deras sehingga satwa tersebut tidak menampakkan diri,” ujarnya.
Pada keesokan harinya, lanjut Ardi. beruk tersebut kembali muncul di lokasi sekitar pukul 19.03 WIB. Pihaknya pun kembali untuk melakukan penghalauan.
“Karena muncul lagi, pada Jumat (13/8/2021) sekitar pukul 16.15 kami putuskan memasang perangkap untuk mengevakuasi beruk tersebut,” ujarnya.
Perangkap dipasang di lantai dua rumah warga dengan umpan buah-buahan untuk memancing beruk tersebut keluar. Kemudian, keesokan harinya beruk tersebut dilaporkan masuk perangkap sekitar pukul 11.30 WIB.
Menurut Ardi, beruk tersebut diduga merupakan hewan peliharaan warga yang lepas. Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak memperjualbelikan dan memelihara beruk di rumah.
“Karena bisa jadi semasa kecil satwa liar tersebut terlihat lucu, namun jika sudah dewasa akan bermasalah,” ingatnya. [mfz/pkt]