Padang, Padangkita.com - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah menyayangkan kurangnya partisipasi perusahaan penyumbang sampah terhadap kebersihan lingkungan.
"Sebagai bentuk tanggung jawab moral, kita minta perusahaan penyumbang sampah lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan," tegas Gubernur Mahyeldi.
Pernyataan itu disampaikan Gubernur Mahyeldi saat memimpin 1.100 relawan melakukan aksi bersih sampah di sepanjang Pantai Padang, memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Padang, Senin (19/6/2023).
Menurut Mahyeldi, untuk mengatasi persoalan sampah akibat limbah produk, perusahaan penyumbang sampah dapat menerapkan kebijakan Extended Producer Responsibility (EPR) atau tanggung jawab tambahan, sehingga ada kontribusi nyata untuk membantu pemerintah dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Kebijakan dan mekanisme mengenai EPR telah diamanatkan dalam UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Pada Pasal 15 disebutkan bahwa produsen wajib mengelola kemasan dan/atau barang yang diproduksinya yang tidak dapat atau sulit terurai oleh proses alam.
“Kita ketahui banyak sekali kemasan produk yang berupa plastik, harusnya perusahaan menjalankan tugasnya terkait hal itu, sesuai amanat dari UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah,” ujar Mahyeldi.
Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak dapat berjalan sendiri, dan membutuhkan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan. Baik itu pihak bisnis, organisasi, akademisi, media, dan terutama konsumen, untuk mewujudkan target Sumbar dalam penanggulangan sampah plastik.
“Ada faktor peningkatan kesadaran serta kapasitas pemerintah, swasta, dan masyarakat terhadap lingkungan hidup. Jadi, semua pihak termasuk masyarakat harus terlibat dalam mewujudkan perhatian terhadap lingkungan ini,” kata Mahyeldi.
Ia mengungkapkan bentuk keseriusan Pemprov Sumbar dalam pengendalian sampah, selain rutin menggelar aksi bersih-bersih di beberapa tempat secara berkala, pihaknya juga telah mulai memberikan bantuan alat pencacah kepada BUMNag dan kelompok tani untuk mengolah limbah pertanian menjadi pupuk atau pakan ternak.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumbar Asben Hendri menjelaskan, aksi bersih-bersih yang dilaksanakan hari ini adalah bagian dari rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Kegiatan tersebut diawali dengan kampanye pengurangan penggunaan sampah plastik. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pembersihan sampah di kawasan Pantai Padang oleh 1.100 relawan yang berasal dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Sekolah, LSM, serta melibatkan BUMN, BUMD dan beberapa perusahaan swasta.
"Selain pemerintah provinsi, aksi bersih-bersih sampah ini juga melibatkan Pemerintah Kota Padang, BUMN, BUMD dan perusahaan-perusahaan swasta," kata Asben.
Beberapa perusahaan BUMN dan swasta yang turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut antara lain PT. Semen Padang, PLN UP3 Padang, Pertamina Patra Niaga, Tirta Investama, dan Wilmar Nabati Indonesia.
Baca juga: Gubernur Mahyeldi Sebut Implementasi Falsafah ABS-SBK mulai Memudar di Sumbar
Dengan kegiatan seperti ini, a berharap dapat menumbuhkan kesadaran dari perusahaan penyumbang sampah, agar ke depan ikut berperan aktif dalam menyelesaikan persoalan sampah di Sumbar. [*/adpsb]