Bernapas Lewat Hidung
Ketika menarik napasmellaui hidung, udara akan masuk melalui lubang hidung dan kemudian langsung disaring oleh bulu hidung. Di sanalah segala kotoran dan benda asing akan tersangkut.
Sementara bulu hidung bekerja, organ dalam hidung bernama konka akan melembapkan dan menghangatkan udara untuk selanjutnya dialirkan ke faring. Suhu tersebut dipanaskan agar saluran napas dan paru-paru tidak ikut mengering karena dialiri udara.
Dengan aliran udara yang hangat itu, elastisitas paru untuk menyerap dan menyimpan oksigen dengan lebih baik akan terjaga.
Baca juga: Kenali Tanda Kematian, Penciuman yang Buruk Bisa Jadi Patokannya
Selanjutnya, adenoid atau jaringan kelenjar getah bening yang ada di tenggorokan akan menghasilkan antibodi yang siap melawan serangan kuman yang dibawa udara yang masuk itu.
Mekanisme pernapasan dengan hidung ini pun dipercaya dapat menurunkan risiko alergi, aspirasi atau paru-paru kemasukan benda asing, serangan asma, demam, pembengkakan amandel, hingga masalah pernapasan kronis lainnya.
Produksi nitrit oksida akan dirangsang oleh mekanisme pernapasan melalui hidung yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan paru menyerap oksigen dan mengedarkannya ke seluruh jaringan serta organ tubuh.
Baca juga: Ini 7 Manfaat Jahe Merah yang Wajib Kamu Tahu
Selain itu, nitrit oksida juga membantu sistem kekebalan tubuh melawan infeksi dan penyakit yang disebabkan oleh jamur, virus, parasit, hingga bakteri. Oleh karena itu, bernapas lewat hidung lebih disarankan daripada bernapas lewat mulut.