Bukittinggi, Padangkita.com - Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah mengungkapkan, kasus yang menyebabkan seorang warga Kota Bukittinggi mengalami sakit komplikasi setelah mengonsumsi beras diduga sintetis, tidak terbukti.
Berdasarkan hasil laboratorium Saraswati di Bogor, beras yang dikonsumsi Dessi warga Cimpago Ipuh tersebut, bukanlah beras plastik atau sintetis, namun beras asli lokal.
"Berasnya itu kita periksa dan hasilnya negatif, artinya tidak sintetis maka sebab itu jelas bagi kita dengan gerak cepat ini, terima kasih kepada badan pengawas pangan ke Sumbar. Mudah-mudahan ke depan kecepatan kita mengantisipasi yang kita lakukan terhadap berita-berita yang merugikan kita, kita antisipasi lebih cepat, tidak berpengaruh terhadap psikologi perdagangan," kata Mahyeldi dalam konferensi pers di Bukittinggi, dikutip Selasa (17/10/2023).
Mahyeldi meminta setiap kepala daerah yang ada di Sumatra Barat untuk segera melaporkan jika terjadi masalah pangan ataupun masalah yang berkaitan dengan masyarakat yang mengganggu ketenangan agar segera disikapi.
"Kita harus cepat antisipasi, jangan sampai ada berita-berita yang merugikan masyarakat," ujarnya.
Sebelumnya, pada 2 Oktober 2023, Dessi mengaku mengalami sakit komplikasi setelah mengonsumsi beras yang dibeli dari seorang pedagang di Pasar Campago Ipuh.
Ia mengaku mengalami radang tenggorokan, pusing, dan demam tinggi selama dua pekan.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Polresta Bukittinggi dan Tim Terpadu Keamanan Pangan dari Dinas Pangan Provinsi Sumatra Barat bergerak cepat untuk melakukan penyelidikan.
Sampel beras yang dikonsumsi Dessi kemudian dikirim ke laboratorium Saraswati di Bogor untuk diperiksa.
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa beras tersebut tidak mengandung bahan-bahan berbahaya, seperti plastik atau bahan kimia sintetis lainnya.
Beras tersebut dinyatakan aman untuk dikonsumsi. Kabar hasil pemeriksaan laboratorium ini disambut baik oleh masyarakat.
Baca Juga: Polisi Turun ke Pasar Sijunjung Cek Dugaan Peredaran Beras Sintetis, Ini Hasilnya
Mereka berharap agar kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk tidak mudah menyebarkan berita hoax yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat. [*/hdp]
Baca berita Padang terbaru dan berita Sumbar terbaru hanya di Padangkita.com.