Benarkah Wudu Bisa Cegah Corona? Berikut Faktanya

Info kesehatan: Wudu cegah virus corona. Beberapa pakar kesehatan pun menyebut wudu baik untuk cegah penularan penyakit. baca Padangkita.com

Ilustrasi Wudu. (Foto: Pixabay)

Wudu dipercaya menjadi salah satu cara yang baik agar bisa cegah dari penularan virus corona COVID-19. Terlebih bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam.

Padangkita.com - Merebaknya virus corona akhir-akhir ini menjadi ketakutan tersendiri bagi masyarakat di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia.

Berbagai upaya dan spekulasi terkait pencegahan virus corona ini pun banyak beredar di masyarakat. Salah satunya yaitu dengan menjaga pola hidup bersih.

Pemerintah Indonesia bahkan menghimbau seluruh masyarakat agar senantiasa menjaga hidup besrih, misalnya dengan sering mencuci tangan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit, termasuk virus corona.

Bertolak dari himbauan itu, sejatinya Islam telah mengajarkan umatnya untuk selalu menjaga kebersihan. Salah satunya yakni dengan melakukan wudu minimal lima kali dalam sehari saat hendak salat.

Baca juga: Andre Rosiade: Stok Masker dan Hand Sanitizer di Sumbar Cukup

Menariknya lagi, wudu dipercaya sebagai salah satu bentuk menjaga kebersihan untuk cegah penularan penyakit termasuk corona.

Terkait hal itu, dikutip dari laman Liputan6.com, Wakil Direktur Medik dan Keperawatan RS lslam Banjarmasin, dr Meldy Muzada Elfa mengatakan, aktivitas cuci tangan dengan sabun merupakan salah satu bentuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Tujuan utama dri aktivitas tersebut adalah menghindari kontak dengan kuman atau infeksi dari tangan masuk ke dalam tubuh manusia.

Cuci tangan dengan sabun yang dimaksud adalah yang berdasarkan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia atau WHO dengan tata cara yang telah ditentukan sebelumnya.

Belum ada penelitian valid

Sementara berwudu, kata Meldy, merupakan salah satu kewajiban seorang Muslim ketika ingin melaksanakan salat dan mereka memang dianjurkan untuk selalu menjaga wudu di setiap saat.

Menurutnya lagi, saat ini belum didapatkan penelitian apakah cuci tangan dengan sabun sesuai standar WHO mempunyai efektivitas yang sama dalam pencegahan penularan penyakit dibandingkan dengan seseorang yang rutin berwudu.

Meski begitu, secara logika, ketika seseorang rutin berwudu, selain untuk salat Iima waktu, ditambah dengan salat sunah seperti Dhuha dan Tahajud, maka dalam satu hari orang tersebut sudah mencuci tangan dan anggota tubuh lainnya sebanyak tujuh kali bahkan lebih.

"Menurut pandangan saya tentu ini akan berpengaruh terhadap kebersihan diri, apalagi saat wudhu dianjurkan untuk berkumur-kumur dan membersihkan rongga hidung.

Karena kita ketahui bersama, selain tangan, penularan bakteri atau virus melalui udara tentu akan melewati saluran nafas dan sangat mungkin bakteri atau virus ini banyak terdapat di lubang hidung dan mulut," kata Meldy.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa wudu merupakan salah satu cara yang baik untuk menjaga kebersihan diri.

"Walaupun tidak ada penelitian ilmiah yang membandingkan antara cuci tangan standar WHO dengan wudu, apalagi dikaitkan dengan sedang wabahnya virus corona ini, namun rutin berwudhu adalah satu cara yang baik untuk menjaga hidup sehat bagi muslim yang rutin melakukannya," ujarnya lagi.

Sama halnya dengan Meldy, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Dr. Daeng M. Faqih juga mengatakan bahwa menjaga kebersihan diri agar terhindar dari penularan virus corona.

Salah satu cara yang bisa dilakukan dengan mencuci tangan secara rutin menggunakan sabun ataupun hand sanitizer.

“Kita menggalakkan lagi untuk menjaga kebersihan dengan cuci tangan dengan air yang mengalir setidaknya selama 20 detik menggunakan sabun, tapi kalau tidak ada sabun bisa menggunakan hand sanitizer,” ujar Daeng pada awal Februari lalu dikutip dari laman Kumparan.com.

Terkait spekulasi soal wudu, Daeng juga mengakui bahwa berwudu memang merupakan cara yang baik untuk menggelontorkan kuman atau bakteri yang ada di tangan dan bagian tubuh yang dibasuh. Meski begitu, cara itu tidak secara spesifik membunuh virus.

Menurutnya, tetap harus ada sejumlah langkah preventif agar terhindar dari paparan virus, termasuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

“Tidak spesifik virus, (tetapi juga) hal-hal lain yang menempel di badan yang terbasuh. (Peran berwudu) hanya membantu (mencegah), karena guyuran air bersih membantu menggelontorkan apa saja yang menempel di anggota badan," ujarnya.

Perlu diketahui bahwa tangan memang merupakan salah satu jembatan untuk seseorang terdampak penyaikit atau virus dan lainnya, tidak terkecuali virus corona.

Virus corona bisa menular melalui kontak langsung yang bisa berasal dari darah, cairan tubuh, sekret atau droplet dari mulut (air liur) pasien yang terjangkit.

Misalnya, ketika penderita bersin atau batuk lalu menutup hidung dan mulut, virus itu bisa saja mengenai tangan mereka.

Jadi sangat penting untuk menjaga kebersihan tangan dan menghindari kontak langsung dengan penderita corona.

Hal serupa juga pernah disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Agus Dwi Susanto. Menurutnya, tangan merupakan media penularan infeksi yang paling sering dijumpai.

“Misalnya naik bajaj atau transportasi umum lain harus pegangan, atau ketika batuk dan pilek, virusnya akan menempel di tangan. Maka dari itu kebersihan tangan menjadi penting,” kata Agus.

Untuk itu, lanjutnya, salah satu cara terbaik untuk membersihkan tangan adalah tetap menggunakan air yang mengalir dan pakai sabun antiseptik.

Terkait hal itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merekomendasikan lima langkah cuci tangan yang benar.

Pertama yaitu membasahi tangan seluruhnya dengan air mengalir selama 20 detik. Lalu, gosok telapak, punggung, dan sela-sela jari, menggunakan sabun.

Selanjutnya, bersihkan bagian bawah kuku, kemudian bilas dengan air bersih yang mengalir. Terakhir yaitu mengeringkan tangan dengan handuk atau tisu atau dengan udara (dianginkan). (*/Jly)


Baca Info Kesehatan Hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

RSAM Bukittinggi Kini Punya Fasilitas Radioterapi dan Unit Pengelola Darah untuk Pasien Kanker
RSAM Bukittinggi Kini Punya Fasilitas Radioterapi dan Unit Pengelola Darah untuk Pasien Kanker
Pertama di Sumbar, Pemeriksaan Skrining TB dengan X-Ray Portable Dilakukan di Lapas
Pertama di Sumbar, Pemeriksaan Skrining TB dengan X-Ray Portable Dilakukan di Lapas
Ilmuwan Muda Ini Emosi Masakan Padang Disebut Tidak Sehat, Tunjukkan Titik Masalahnya
Ilmuwan Muda Ini Emosi Masakan Padang Disebut Tidak Sehat, Tunjukkan Titik Masalahnya
GAIA Dental Clinic di 'Spelling Bee' Jadi Momen Orang Tua dan Anak untuk Peduli Kesehatan Gigi
GAIA Dental Clinic di 'Spelling Bee' Jadi Momen Orang Tua dan Anak untuk Peduli Kesehatan Gigi
Banjir Produk Tanpa Izin Edar di Pasar Online, BBPOM Padang Gelar Aksi
Banjir Produk Tanpa Izin Edar di Pasar Online, BBPOM Padang Gelar Aksi
Perawatan Gigi dan Liburan: Ini 'Dental Clinic' di Padang yang Populer di Kalangan Wisatawan
Perawatan Gigi dan Liburan: Ini 'Dental Clinic' di Padang yang Populer di Kalangan Wisatawan