Begini Asal Muasal Hoax Beras Plastik di Indonesia

Begini Asal Muasal Hoax Beras Plastik di Indonesia

Ilustrasi beras (foto: pixels)

Lampiran Gambar

Ilustrasi beras (foto: pixels)

Padangkita.com - Isu beras plastik kembali mencuat beberapa hari belakangan ini, sejumlah informasi dan video di antaranya menjadi viral di sosial media.

Sehubungan dengan beredarnya video di media sosial terkait beras yang diduga mengandung plastik, Badan POM telah melakukan penelusuran ke sarana yang tercantum dalam video viral tersebut.

"Dari hasil pemeriksaan terhadap contoh beras, tidak ditemukan indikasi beras tersebut mengandung plastik," dikutip Padangkita dari pernyataan BPOM, Selasa (29/08/2017).

Menurut BPOM, hal yang sama pernah terjadi pada 2015 silam. Isu mengenai beras yang diduga mengandung plastik sempat heboh namun setalah dilakukan pengujian terhadap beras yang diduga mengandung plastik hasilnya negatif.

Kepada masyarakat dihimbau agar menjadi konsumen yang cerdas serta tidak mudah terpengaruh oleh isu yang beredar di media sosial.

"Sebagai perlindungan terhadap masyarakat, Badan POM melalui Balai Besar/Balai POM di 33 provinsi akan mengawal keamanan pangan yang beredar di Indonesia," lanjut pernyataan tersebut.

Dikutip dari BBC, isu beras yang dicampur dengan plastik ini diduga awalnya bermula di China pada tahun 2010 silam.

Saat itu rumor yang beredar di media sosial adalah tentang bagaimana beras plastik diproduksi dan dicampur dengan beras asli untuk mengelabui para konsumen.

Isu pun terus berkembang hingga muncul laporan tak terkonfirmasi yang menyebut bahwa telah diproduksi sejumlah besar kepingan plastik dijual sebagai beras. Rumor terus beredar menyebar membuat keresahan di negara-negara Afrika, India, dan tak terkecuali Indonesia.

Jurnalis Prancis Alexandre Capron menyebut mungkin ada unsur kesengajaan di balik isu beras plastik. Bisa ada alasan proteksionisme dan ketidakpercayaan pada beras impor sehingga beberapa orang sengaja menyebarkannya.

Jika masyarakat memerlukan informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Contact Center HALOBPOM di nomor telepon 1-500-533 (pulsa lokal), SMS 0812-1-9999-533, email: halobpom@pom.go.id, atau Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia.

Tag:

Baca Juga

Temui Menteri PU, Gubernur Mahyeldi Usulkan Kelanjutan Pembangunan Infrastruktur Strategis
Temui Menteri PU, Gubernur Mahyeldi Usulkan Kelanjutan Pembangunan Infrastruktur Strategis
Andre Rosiade Apresiasi Keputusan Presiden Prabowo yang Izinkan lagi Pengecer Jual LPG 3 Kg
Andre Rosiade Apresiasi Keputusan Presiden Prabowo yang Izinkan lagi Pengecer Jual LPG 3 Kg
Unand Bekali Calon Wisudawan dengan Pembekalan "Career Readiness and Employability"
Unand Bekali Calon Wisudawan dengan Pembekalan "Career Readiness and Employability"
Siswa Pesisir Selatan Siap Hadapi SNPMB 2025, UNP Berikan Edukasi Mendalam
Siswa Pesisir Selatan Siap Hadapi SNPMB 2025, UNP Berikan Edukasi Mendalam
Jembatan yang Hubungkan Indonesia-Malaysia Rampung, Kini Diusulkan Masuk Rekor MURI
Jembatan yang Hubungkan Indonesia-Malaysia Rampung, Kini Diusulkan Masuk Rekor MURI
Tingkatkan Skor Inovasi, Kota Padang Genjot Kualitas Data Dukung
Tingkatkan Skor Inovasi, Kota Padang Genjot Kualitas Data Dukung