Waktu itu, saat sang gadis sedang hamil, dia ditinggal suaminya yang pergi bekerja mencari uang. Dia tinggal bersama sang ibu yang kehidupannya sangat memprihatinkan.
Pada suatu hari, saat musim hujan mendera, rumah yang mereka tempati bocor. Sang ibu pun mengajak sang anak untuk mencari daun kelapa untuk dibuat menjadi atap biar rumah mereka tidak lagi bocor.
Sang anak gadis bukannya membantu malah menghardik orang tuanya tersebut. Penolakannya dianggap tidak pantas dan juga berkata-kata kasar kepada sang ibu. Sang ibu pun akhirnya terbawa emosi dan akhirnya secara tak sengaja mengutuk anak gadis kesayangannya tersebut.
Tanpa disangka, Tuhan mengabulkan permohonan sang ibu dan akhirnya sang anak gadis yang durhaka dikutuk menjadi batu. Gadis tersebut pun akhirnya menjadi batu dan dinamakan menjadi Batu Bangkai.
Karena banyak yang belum mengetahui tempat dan cerita tentang Batu Bangkai ini, tempat ini tidak begitu ramai dikunjungi oleh masyarakat. Padahal, cerita batu Bangkai ini bisa menjadi daya tarik untuk wisatawan untuk berkunjung ke daerah ini.
Bicara soal wisata, Solok Selatan sebenarnya memiliki sejumlah lokasi andalan. Salah satunya adalah perkampungan seribu rumah gadang.