Berita Pasaman Barat terbaru dan berita Sumbar terbaru: Bantuan presiden untuk emak-emak di Pasaman Barat tiba-tiba raib dan pindah ke rekening orang lain.
Simpang Empat, Padangkita.com – Dua emak-emak penerima bantuan presiden atau banpres di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) melapor ke Polres, Senin (21/12/2020). Bantuan Rp2,4 juta yang sebelumnya telah masuk rekening, tiba-tiba raib dan berpindah buku ke rekening orang lain tanpa sepengetahuan mereka.
Mereka yang melapor ke polisi ini adalah Yuniarti dan Yuliarti, keduanya adalah nasabah PT Permodalan Nasional Madani atau PMN (Persero) di Kabupaten Pasbar.
Kepada Padangkita.com, Yuniarti dari kelompok Mekar Maju Batang Tian mengatakan uang banpres tersebut ia ketahui telah berpindah buku ke rekening lain pada tanggal 16 Desember 2020, saat dirinya mendatangi BNI.
"Saya kaget setelah melakukan cetak buku tabungan pada tanggal 16 November 2020 kemarin. Di sana baru saya tahu bahwa uang banpres yang seharusnya ada di dalam rekening saya, sudah berpindah ke buku rekening orang lain tanpa sepengetahuan saya," ujarnya.
Dia sangat terkejut karena saat itu ia sangat membutuhkan dana itu untuk keperluan keluarganya.
Dia mengatakan, buku rekening BNI miliknya itu diberikan oleh petugas Mekar pada tanggal 9 November 2020, tidak berbarengan dengan kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri) yang seharusnya ia terima bersamaan.
"(Kartu) ATM baru saya terima pada tanggal 17 November 2020 dan hingga saat ini uang banpres tersebut tidak kunjung saya terima. Pihak Mekar sendiri pun tidak memberi penjelasan akan hal ini," ungkapnya.
Karena tidak ada kejelasan itulah, makanya dia mendatangi Polres Pasbar untuk membuat laporan polisi. "Saya sudah mendatangi kantor Mekar berulang kali, namun tidak juga ada tanggapan dan kejelasan akan hal ini," paparnya.
Hal senada juga disampaikan Yuliarti. Dirinya hingga hari ini belum mendapatkan kartu ATM. Dari pengakuan pihak Mekar, kata dia, kartu ATM dirinya disebut hilang.
"Saya sudah cek juga ke BNI dan dari hasil cetak buku tabungan terlihat di sana bahwa uang banpres tersebut sudah dipindahbukukan pada tanggal 19 Desember 2020 dan itu bukanlah saya," ujarnya.
Buntut dari kejadian ini, kedua penerima banpres ini tidak lagi bisa berjualan karena sibuk mengurus permasalahan ini. "Kami sangat membutuhkan uang itu dan ini sudah beberapa hari kami hilir mudik mengurusnya. Namun belum membuahkan hasil," keluhnya.
Janji Periksa Aliran Uang Bantuan Presiden
Terpisah, Kepala Cabang PT PNM Mekar Simpang Empat, Maulida Agustin menyatakan telah mengakomodir persoalan berpindahnya uang nasabah Mekar penerima banpres ke rekening lain di wilayah kerjanya.
"Pasca-menerima laporan pada Jumat (18/12/2020) dari nasabah PNM Mekar penerima banpres, tim kita mulai bekerja. Namun penyelesaian tersebut harus melalui serangkaian kegiatan, untuk mencari di mana letak kesalahannya, termasuk melakukan pemeriksaan rekening penerima dan memeriksa petugas di internal Mekar sendiri," ucapnya.
Dia menambahkan, pihaknya sudah meminta bantuan pihak BNI untuk memeriksa aliran uang di rekening tersebut. Oleh sebab itu, dia meminta penerima banpres untuk bersabar. Sebab jumlah penerima banpres tersebut sangat banyak.
"Kami berjanji akan membantu ibuk-ibuk penerima banpres ini," ujarnya.
Kepala Area PT PNM Mekar, Sestia Rianti juga meminta nasabah bersabar. Timnya sudah mulai bekerja dan mencari akar permasalahan tersebut. Semua laporan dan keluhan nasabah akan diakomodir oleh petugas di kantor, serta berusaha mencari solusinya.
Baca juga: Apel Operasi Lilin Singgalang 2020, Kapolres Pasbar Minta Waspada Aksi Teror
"Kami akan bantu untuk mencari solusi, penyebab dan ke mana aliran dana tersebut, tapi ada prosedur yang harus kita lalui,” katanya. [pkt]