Bantu Petani dan Nelayan di Masa Pandemi, Ini Program Pemerintah

Reshuffle kabinet Indonesia Maju

Presiden Joko Widodo. [Foto: Instagram]

Jakarta, Padangkita.com – Ada beberapa skema besar program yang bisa digunakan untuk membantu para petani dan nelayan di masa pandemi Covid-19 ini. Mulai dari jarring pengaman sosial (JPS) hingga bantuan non fiskal.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, ada beberapa skema besar program yang bisa digunakan untuk membantu para petani dan nelayan di masa pandemi ini.

Pertama, melalui program jaring pengaman sosial. Dengan program ini, Jokowi ingin memastikan 2,7 juta petani dan buruh tani miskin dan 1 juta nelayan dan petambak harus masuk dalam program bantuan sosial yang ada.

“Baik itu berupa PKH, Bantuan Sosial Tunai, BLT Desa, Paket Sembako dan program gratis/subsidi listrik,” ujar Presiden Jokowi.

Tujuan utama dari skema program ini, menurut Presiden, adalah untuk meringankan beban biaya konsumsi rumah tangga dari keluarga-keluarga yang kurang mampu, termasuk di dalamnya adalah petani dan nelayan miskin.

Kedua, melalui program subsidi bunga kredit. Ini juga sudah diputuskan pemerintah. “Saya kira juga sudah berjalan,” imbuh mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Pemerintah, menurut Jokowi, telah menyiapkan Rp34 triliun untuk merelaksasi pembayaran angsuran dan pemberian subsidi bunga kredit yang disalurkan lewat KUR, lewat Mekaar, lewat UMi, lewat Pegadaian, dan lewat perusahaan pembiayaan lainnya.

“Pemberian angsuran dan subsidi pada penerima bantuan permodalan yang dilakukan oleh beberapa kementerian seperti LPMUKP (Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan), CPCL (Calon Petani Calon Lokasi), dan lain-lain.

Ketiga, pemberian stimulus untuk modal kerja. Ini juga penting sekali bagi usaha pertanian, bagi usaha kelautan dan perikanan. “Bagi petani dan nelayan yang bankable, penyalurannya melalui perluasan program KUR, ini bisa,” terang Presiden.

Menurut Presiden, yang tidak bankable, penyalurannya bisa lewat UMi, lewat Mekaar, dan skema program yang lainnya lewat kementerian.

“Saya minta ini prosedurnya dipermudah, aksesnya dipermudah, prosedurnya juga sederhana, tidak berbelit-belit sehingga petani, nelayan, petambak kita bisa memperoleh dana-dana yang dibutuhkan,” kata Presiden.

Keempat, melalui instrumen bantuan non fiskal. Melalui kebijakan kelancaran supply chain diharapkan usaha pertanian dan perikanan ini bisa lebih baik, melalui ketersediaan bibit, pupuk, alat-alat produksi.

“Saya kira ini sudah kita berikan beberapa tahun yang lalu,” pungkas Presiden. [rel/has]


Baca Berita terbaru hanya di Padangkita.com

Baca Juga

Pemprov Sumbar telah Asuransikan 7.000 Nelayan lewat BPJS Ketenagakerjaan
Pemprov Sumbar telah Asuransikan 7.000 Nelayan lewat BPJS Ketenagakerjaan
Dukung Nelayan, Mahyeldi Bantu Alat Modern dan Ajak Pulang Anak Sumbar yang Bekerja di Jepang
Dukung Nelayan, Mahyeldi Bantu Alat Modern dan Ajak Pulang Anak Sumbar yang Bekerja di Jepang
Andre Rosiade Dampingi Presiden Jokowi dan Ketua MPR Resmikan Istana Negara di IKN
Andre Rosiade Dampingi Presiden Jokowi dan Ketua MPR Resmikan Istana Negara di IKN
Perlindungan Kerja saat Melaut, Gubernur Mahyeldi Ansuransikan 7.000 Nelayan Sumbar
Perlindungan Kerja saat Melaut, Gubernur Mahyeldi Ansuransikan 7.000 Nelayan Sumbar
International Sustainability Forum 2024: Kadin Sumbar Dorong Ekonomi Berkelanjutan
International Sustainability Forum 2024: Kadin Sumbar Dorong Ekonomi Berkelanjutan
RAPBN 2025 harus Jadi Titik Pijak Arah Kebijakan Pembangunan Pemerintahan Baru
RAPBN 2025 harus Jadi Titik Pijak Arah Kebijakan Pembangunan Pemerintahan Baru