Payakumbuh, Padangkita.com - Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansyarullah membantah adanya tudingan, kalau Sumbar sebagai markas kelompokNegara Islam Indonesia (NII). Diketahui, NII diduga tengah menyusun rencana untuk menggulingkan Pemerintah Republik Indonesia (RI).
Komentar miring soal Sumbar sarang NII tidak terlepas dari pengungkapan kalau ribuan anggota organisasi tersebut berada di wilayah Sumbar. Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, ada 1.125 anggota NII di Sumbar.
“Dari jumlah total di Sumbar, 883 orang tersebut di Dharmasraya, dan 292 berada di Tanah Datar,” ungkapnya saat konferensi pers seperti dipantau di akun Youtube milik Divisi Humas Mabes Polri, Selasa (12/4/2022).
Gubernur Sumbar Mahyeldi menegaskan, Sumbar adalah daerah penyambungan udara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan rumah bagi pejuang dan pemikir-pemikir bangsa.
"Dulu waktu Belanda menangkap Bung Karno dan Bung Hatta saat Agresi Militer II, Belanda mengatakan Indonesia ini sudah tamat. Tapi "Tidak!" kata orang Sumbar. Kita tegakkan yang namanya, Pemerintahan Darurat Republik Indonesia, yang walupun hanya 207 hari, tapi sudah menyambung nyawa NKRI. Perlu diingat sekali ini," ucap Mahyeldi saat Safari Ramadan Pemprov di Masjid Batirai, Kel. Parik Rantang, Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh.
Mahyeldi menduga, pelabelan-pelabelan buruk terhadap Sumbar yang berinteraksi dengan kabar penangkapan kelompok NII sengaja diembuskan oleh pihak-pihak yang tidak senang dengan Sumbar dengan tujuan memecah-belah dan merusak persatuan.
Dikatakannya, selain masuk, pelabelan Sumbar sebagai Markas NII secara tiba-tiba sama halnya dengan menyepelekan kinerja aparat pemerintahan, pengamanan dan pertahanan di daerah.
"Itu makanya saat ada yang bilang Sumbar Pusat NII, saya jawab, "Salah!" Mudah saja orang melabelkan kita. Di sini kan ada Polri, ada tentara, ada Babinsa (Bintara Pembina Desa), ada Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat). ), ada Walinagari dan Lurah. Tidak mungkin kita tidak tahu," tegasnya.
Perkuat Persatuan dan Rapatkan Saf
Sebagai tanggapan atas isu NII di Sumbar yang masih berkembang, Gubernur mengingatkan masyarakat Sumbar untuk rapatkan barisan dan tingkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di Sumbar.
"Dalam situasi dan kondisi seperti ini, kita jangan pula larut dalam pertemuan. Hendaknya kita bersama dalam kekompakan. Kita harus konsolidasi, rapatkan saf, kuatkan persatuan, jangan sampai kita diadu domba, sebab itu merugikan kita, merugikan daerah, provinsi, dan bangsa ini . Maka itu kita tingkatkan agar kewaspadaan kita tidak diombang-ambingkan oleh orang yang memberikan label-label khusus," ajaknya.
Peningkatan kewaspadaan tersebut harus dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat Sumbar dengan cara bersama-sama menjaga dan memperhatikan lingkungan sekitar masing-masing dari orang asing.
Jadi kepada Bapak/Ibu semuanya, yang di pemerintahan, ulama, cadiak pandai, ibu-ibu bundo kanduang, pemuda-pemudi, ayo kita bangun kebersamaan. Semuanya kompak untuk meningkatkan kewaspadaan lingkungan. Kalau ada warga yang jarang berkumpul, kok ado nan ganjia-ganjia, komunikasi cepat, koordinasikan, supaya cepat diketahui. Sehingga daerah ini tenang dan tidak ada hal yang tidak kita inginkan," pinta Gubernur.
Sebagai penutup sambutannya, Gubernur Mahyeldi menyebutkan, untuk tahun 2022, Pemprov Sumbar telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp24,8 miliar untuk berbagai sektor pembangunan Kota Payakumbuh. Gubernur juga mengalirkan bantuan Pemprov sebesar Rp50 juta ke pengurus Masjid Batirai.
Baca Juga: Cegah Teroris NII, Bupati Tanah Datar Minta Masyarakat Waspada Orang Asing
Pada kesempatan yang sama, Walikota Payakumbuh Riza Pahlevi yang akan sampai di akhir masa jabatannya pada September mendatang, menyampaikan terima kasih atas dukungan Payakumbuh selama ia memohon maaf jika masih ada masalah yang belum ia selesaikan. [*/isr]