
Warga melewati banjir di kawasan Pondok, Minggu (21/02017). (Foto: Aidil Sikumbang)
Padangkita.com - Banjir menghantam dua nagari di Kecamatan Ranah Ampek Hulu (Ranhul) Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Minggu (25/02/2018). Banjir diduga disebabkan air kiriman dari hulu hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
Camat Ranhul Tapan, Alamsyah mengatakan banjir terjadi sekira pukul 16.00 WIB. Air dari hulu hutan TNK meluap akibat tingginya curah hujan yang terjadi di kawasan tersebut. Dua nagari yang terendam banjir menurutnya adalah nagari Binjai Tapan dan Nagari Kampung Tengah Tapan.
"Daerah yang terkena banjir yakni Nagari Binjai Tapan dan Nagari Kampung Tengah Tapan. Kantor Camat juga ikut terendam karena terletak di Nagari Kampung Tengah," kata Alamsyah dikutip dari humas, Senin (26/02/2018)..
Alamsyah menjelaskan, bahwa wilayah Tapan dan sekitarnya memang rawan terhadap hujan kiriman dari hulu. Sebab, posisi Tapan secara topografi berada di sungai besar yang tepat dengan kawasan hutan TNKS.
Hulu Sungai batang Tapan yang berhubungan langsung dengan hulu sungai di wilayah TNKS menjadi salah satu faktor penyebab banjir. Sehingga menurutnya, banjir bisa saja terjadi meski di daerahnya tidak mengalami hujan.
"Meski di sini tidak hujan, kalau di hulunya hujan bisa menyebabkan banjir juga," lanjutnya.
Ketinggian banjir mencapai lutut orang dewasa. Banjir surut sekitar pukul 19.00 WIB. Hingga banjir itu terjadi, belum ada catatan kerugian korban yang tercatat akibat dampak banjir.
"Sekitar lutut dan Magrib tadi sudah mulai surut. Dan kondisinya, sebagian rumah warga ada yang tidak terendam jadi masih belum ada gangguan yang signifikan,"terangnya.
Ia menambahkan, meski kondisi banjir tersebut belum terbilang begitu parah. Namun, untuk mencegah dampak banjiri di kecamatan harus dilakukan normalisasi sungai dan adanya penganggaran untuk pembangunan saluran drainase di wilayah itu.