Padang, Padangkita.com - Hujan deras yang melanda kota Padang Panjang dan Tanah Datar pada Selasa (22/2/2023) menyebabkan banjir bandang melanda Taman Wisata Alam (TWA) Mega Mendung.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar Ardi Andono menjelaskan bahwa banjir disebabkan meluapnya aliran air (air bah) dari hulu Gunung Tandikek dan Sungai Batang Singgalang.
Ia menambahkan, lokasi kejadian (banjir) terjadi pada air terjun Lembah Anai, TWA Mega Mendung serta lokasi di sepanjang aliran Sungai Batang Singgalang.
"Meluapnya air terjun Lembah Anai yang disebabkan oleh intensitas hujan yg tinggi pada bagian hulu gunung tandikek dengan daerah tangkapan air (DTA) seluas 9.995, 72 ha, kelereng curam. Curah hujan pada saat kejadian sangat lebat diatas 20 mm/ jam (BMKG Sicincin) dengan total 130 mm / hari atau mendekati hujan extrim." terangnya Rabu (22/2/2023).
Lebih lanjut ia mengatakan, dampak yang terjadi meluapnya air terjun lembah anai sampai ke badan jalan nasional, luapan air terjun membawa material batu, kerikil disertai pasir berlumpur sehingga menyebabkan arus lalu lintas tidak bisa dilalui.
"Tidak ada korban jiwa maupun kerusakan terhadap bangunan di sekitar lokasi air terjun Lembah Anai. Namun sejumlah usaha kolam pemandian rumah makan dan homestay di sepanjang kawasan TWA Mega Mendung mengalami kerusakan akibat diterjang arus sungai batang singgalang." sambungnya.
Untuk itu, pihaknya selaku pengelola kawasan akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait, guna tindak lanjut (sesuai fungsi dan kewenangan).
"BKSDA Sumbar selaku pengelola kawasan telah menyelesaikan konflik tenurial di TWA Mega Mendung dan siap untuk mengajukan izin. Proses saat ini adalah melaporkan ke Dir PKK untuk proses sesuai PP 24." jelasnya.
Baca Juga : DSDA Sumbar Ungkap Kawasan Wisata Mega Mendung Lembah Anai Tak Berizin dan Mesti Disanksi
"Selanjutnya, pihak BKSDA akan mendata kerusakan lebih lanjut," pungkasnya. [hdp]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News