Lubuk Basung, Padangkita.com - Bupati Agam Indra Catri memastikan banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Jorong Galapuang, Nagari Tanjuang Sani, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Jumat (24/4/2020) sore, terjadi akibat cuaca buruk.
Hal tersebut disampaikan Indra saat meninjau langsung ke lokasi bencana hari ini Sabtu (25/4/2020), bersama Camat Tanjung Raya Handria Asmi dan lainnya.
Ia menyebut, material kayu yang sempat menutup jalan tersebut berupa patahan batang kayu lama yang terbawa banjir tanpa unsur illegal logging.
Menurutnya, hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kabupaten Agam belakangan ini, membuat sejumlah pohon patah dan rebah serta curah air di perbukitan meningkat.
“Patahan kayu ini menyumbat aliran air dari perbukitan, yang memicu terjadinya banjir bandang. Sehingga material yang dibawa menghambat akses jalan," ujarnya dilansir dari Infopublik, (25/4/2020).
Indra menjelaskan, saat ini, akses jalan yang tertutup material longsor sudah bisa kembali dilalui. Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat berhasil memindahkan material yang menutup jalan secara manual tanpa bantuan alat berat.
Indra pun meminta BPBD Kabupaten Agam untuk memperbanyak mesin sinso untuk memotong kayu yang dibawa banjir.
Ia berharap kayu tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai kayu bakar, sedangkan material lainnya bisa dibersihkan dengan cara gotong-royong.
Sebelumnya, banjir bandang dan tanah longsor yang membawa material pohon dan batuan besar terjadi di Jorong Galapuang, Kabupaten Agam, Jumat (24/4/2020) sekitar pukul 20.0o WIB.
Akibatnya, akses jalan sepanjang 30 meter tertutup material dengan ketinggian 20-50 cm dan tidak bisa dilewati untuk sementara.
Indra Catri memastikan tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Meski demikian, ia mengimbau masyarakat agar terus meningkatkan kewaspadaan.
"Beruntung rumah warga tidak tertimpa yang dapat membahayakan keselamatan diri mereka,” ujarnya. [*/try]