Jakarta, Padangkita.com - Mercedes Benz dan Hino merupakan dua merek sasis bus yang bisa dibilang cukup laku keras di Indonesia. Bila dibandingkan dengan merek-merek lainnya seperti Scania Volvo, Man maupun Golden Dragon.
Mercedes dan Hino paling banyak membanjiri Jalan raya di Indonesia. Kedua merek ini tentunya memiliki karakteristik masing-masing Mercedes Benz memang mempunyai citra yang sangat bagus sebagai produsen mobil mewah. Sedangkan Hino lebih terkenal sebagai produsen truk.
Nah apakah perbandingan kedua merek ini bagai bumi dan langit? Dari pada penasaran, mari simak tulisan kali ini karena kita akan membahas inilah 7 perbedaan sasis bus Mercedes dan Hino di Indonesia.
Oh ya, perlu kami sampaikan juga bahwa yang akan kita bahas kali ini yaitu seri yang paling laku saat ini di Indonesia, sebut saja seperti Mercedes Benz tipe OH 1526 maupun tipe OH 1626, dengan Hino tipe R 260 dan tipe RN 285.
7. Harga Sasis
Di awal pembahasan kita yang berkaitan dengan harga yang ditawarkan oleh kedua merek bus tersebut, di pasar Indonesia harga sasis Hino dengan Mercedes Benz bisa dibilang tergolong kompetitif alias bersaing ketat.Namun bila dibandingkan, sasis Hino lah yang paling murah di segmen big bus di Indonesia. Kita ambil saja contohnya misalnya yang paling laku sekarang ini di Indonesia, yaitu Hino R 260 yang berada di kisaran harga Rp 700 jutaan. Sedangkan Mercedes dengan kelas yang sama dibandrol menyentuh angka Rp 800 jutaan.
Selisih harga ini bisa dibilang cukup jauh sekali, sedangkan dari segi fitur dan spesifikasi hampir sama di kelasnya. Maka tidak heran banyak perusahaan otobus di Indonesia seperti perusahaan otobus pariwisata, perusahaan otobus yang baru terjun ke dunia transportasi bus, maupun perusahaan otobus laman banyak mempercayakan armadanya kepada stasiun bus Hino.
Kedua sasis bus tersebut sama-sama menawarkan kenyamanan dan kualitas yang tidak diragukan lagi. Maka sasis Hino sangat rekomendasi sekali bagi pengusaha dengan modal minim, atau yang ingin mencari untung dan tentunya semua pasti sudah ada hitungannya masing-masing.
Entah itu kelebihannya maupun kekurangannya. Ya tergantung dari perusahaan otobus yang bersangkutan. Namun di atas kertas pun, baik dari segi performa maupun dari segi keunggulan kompetitif lain di ditawarkan oleh pabrik Mercedes Benz masih lebih unggul bila dibandingkan Hino.
6. Negara Produksi
Perbedaan selanjutnya adalah negara pembuat dua sasis tersebut. Mercedes atau yang lebih dikenal dengan Mercy adalah sebuah perusahaan otomotif asal Jerman, yang produksi berbagai macam kendaraan seperti mobil, truk maupun bus.
Mercedes adalah salah satu perusahaan mobil paling terkenal di dunia dan juga perusahaan mobil tertua di dunia, yang bertahan sampai sekarang ini. Mobil yang mereka produksi terkenal dengan berteknologi dan memiliki tingkat kenyamanan yang tinggi.
Brand Mercedes resmi berdiri sejak 28 Juni tahun 1926, dengan kantor pusat saat ini di Jerman. Sedangkan Hino Motors atau yang lebih populernya dengan nama Hino, adalah sebuah perusahaan multinasional yang memproduksi mesin diesel truk dan bus. Sejak tahun 1973 perusahaan ini menjadi produsen truk medium dan truk heaven duty di Hino di Tokyo Jepang. Hino resmi berdiri pada tanggal 1 Mei tahun 1942 di Tokyo Jepang.
5. Dibangun Bus Bertipe HDD ataupun SHD
Trend model bus dengan double glass ini berawal di tahun 2015 oleh Karoseri Adiputro yang sangat menarik perhatian. Sejak awal diperkenalkan kepada publik di ajang GIIAS 2015 lalu.Saat ini hampir semua karoseri di Indonesia memiliki model bus dengan kaca depan yang terpisah ini. Dan juga bus double glass adalah bus yang paling laris dan memiliki nilai estetika yang paling bagus, bila dibandingkan dengan jenis lainnya.
Dari beberapa jenis yang beredar di Indonesia, sasis Hino di kelas bawah pun bisa dibangun body SHD ataupun body double glass. Hal ini berbeda dengan Mercedes Benz, kalau ingin bangun body double gelas , setidaknya harus tipe Mercy OH 1626.
Namun ternyata masih banyak yang bingung juga, kenapa sasis bus bermesin belakang Mercedes Benz yang kelas bawah seperti OH 1525 maupun OH 1526 jarang menggunakan body bertipe tinggi ataupun SHD.
Sementara sang lawannya itu, Hino EK8, kita tahu sudah banyak digunakan oleh operator bus di Indonesia dan berani dibalut dengan body SHD. Padahal secara spesifikasi sasis seperti OH 152 25 dan OH 1526, hampir mirip dengan Hino RK8.
Alasan utamanya, banyak kru dan owner dari perusahaan otobus, menyatakan kalau pihak Mercedes Benz Indonesia tidak memberikan lisensi untuk dibangun double glass saat pembelian. Hal ini dikarenakan bisa mengganggu performa dan keselamatan dari sasis bus tersebut.
Walau demikian, namun tidak banyak juga perusahaan otobus di Indonesia yang modifikasi seperti OH 1525 maupun OH 1526 untuk dijadikan bus SHD ataupun double glass dengan catatan resiko ditanggung sendiri.