Bacaan Niat Puasa Ramadan dan Keutamaan Sahur

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Wilayah zona merah dan zona oranye diharuskan melaksanakan salat id di rumah masing-masing

Ilustrasi. [Foto: Ist]

Bacaan niat puasa ramadan bisa dilafalkan dalam hati dan sunnah untuk diucapkan dengan bibir. Berikut bacaan noat puasa ramadan beserta keutamaan sebelum puasa.

Padangkita.com - Menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadan merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 183. Allah SWT berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba 'alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba 'alallażīna ming qablikum la'allakum tattaqụn

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Salah satu rukun dalam pelaksanaan ibadah puasa Ramadan adalah membaca niat. Niat puasa Ramadan harus dibaca pada waktu antara malam hari hingga menjelang terbitnya fajar (waktu subuh). Kebanyakan orang biasanya akan membaca niat puasa Ramadan setelah selesai menyantap makanan sahur.

Melansir laman NU Online, membaca niat puasa Ramadan merupakan salah satu dari rukun puasa. Niat adalah penegasan status fardu dari puasa Ramadan tersebut. Selain itu, niat juga menunjukkan kejelasan adanya ibadah, bukan sekadar kehendak menunaikannya.

Para ulama Mazhab Syafi'i berpendapat bahwa setiap orang yang akan berpuasa disunahkan untuk melafalkan bacaan niatnya. Oleh sebab itu, membaca niat puasa Ramadan penting untuk dikerjakan dan hukumnya wajib untuk diucapkan meskipun di dalam hati.

Dalam hadis yang diriwayatkan dari Umar ibn Al-Khattab RA, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: "Sesungguhnya semua perbuatan ibadah harus dengan niat, dan setiap orang tergantung kepada niatnya…," (HR. al-Bukhari).

Lafal niat puasa Ramadan harus dibaca pada malam hari sampai menjelang terbit fajar, sebelum masuknya waktu subuh. Jika niat dibaca di luar waktu tersebut atau selepas fajar terbit, kecuali tanpa kesengajaan, ibadah puasa dapat dianggap tidak sah. Maksud dari tanpa kesengajaan ialah bahwa hal ini tidak berlaku bagi mereka yang lupa atau tertidur sehingga tidak membaca niat puasa pada waktunya.

Dasar dari perintah membaca niat puasa pada waktu antara malam hingga menjelang terbit fajar ialah hadis yang memuat sabda Rasulullah SAW: "Siapa saja yang tidak berniat puasa pada malam hari sebelum fajar maka tidak ada puasa baginya," (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majjah).

Berikut bacaan niat puasa Ramadan dalam bahasa Arab, latin beserta artinya dalam terjemahan bahasa Indonesia:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu sauma ghadin an'adai fardi syahri ramadhani hadzihisanati lillahita'ala

Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."

Keutamaan sahur

Sahur adalah salah satu ibadah sunnah saat puasa. Anjuran melaksanakan makan sahur diketahui dari hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Anas bin Malik: "Sahurlah kalian semua. Sesungguhnya sahur itu mengandung keberkahan," (HR Bukhari: 1923).

Sahur dianjurkan agar umat Islam dapat mempersiapkan diri untuk lebih kuat saat menjalankan puasa. Oleh sebab itu, sahur yang termasuk sunnah puasa dilaksanakan pada waktu sepertiga malam terakhir hingga menjelang terbitnya fajar shodiq (waktu subuh). Mengakhirkan waktu sahur merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan sebelum menjalankan puasa Ramadan.

Anjuran ini berdasar pada hadis: "Dari Sahl Ibnu Sa’ad RA (diriwayatkan) ia berkata: Saya makan sahur dengan keluarga saya, kemudian saya berangkat terburu-buru sehingga saya mendapatkan salat subuh bersama Rasulullah SAW,” [HR al-Bukhari].

Keutamaan mengakhirkan waktu sahur juga sesuai dengan hadis: "Dari Abu Dzar: Rasulullah SAW bersabda: tidak akan hilang sifat kebaikan pada diri manusia, selama ia mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka puasa," (HR Ahmad). [*/Jly]


Baca berita terbaru hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Populisme Islam Digital di Sumatera Barat
Populisme Islam Digital di Sumatera Barat
1 Syawal 1445 H Besok, Pemprov Sumbar Salat Idulfitri di Halaman Kantor Gubernur
1 Syawal 1445 H Besok, Pemprov Sumbar Salat Idulfitri di Halaman Kantor Gubernur
Ternyata Al-Qur’an telah Diterjemahkan ke dalam 26 Bahasa Daerah, Terbaru Bahasa Melayu Ambon
Ternyata Al-Qur’an telah Diterjemahkan ke dalam 26 Bahasa Daerah, Terbaru Bahasa Melayu Ambon
Peranan Masjid Tuo Ampang Gadang ketika Perang Padri yang Dipimpin Tuanku Imam Bonjol
Peranan Masjid Tuo Ampang Gadang ketika Perang Padri yang Dipimpin Tuanku Imam Bonjol
Cagar Budaya Masjid Tuo Ampang Gadang Rusak Parah dan Terancam Roboh
Cagar Budaya Masjid Tuo Ampang Gadang Rusak Parah dan Terancam Roboh
PLN UID Sumbar Siagakan 1.376 Personel Hingga Musim Lebaran Selesai 
PLN UID Sumbar Siagakan 1.376 Personel Hingga Musim Lebaran Selesai